INIBORNEO.COM, Jakarta – Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (U.S. Trade and Development Agency atau USTDA) memberikan hibah kepada PT Medco Power Indonesia (Medco) pada 26 Mei 2023. Hal ini dilakukan untuk studi kelayakan guna membantu pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 111 megawatt di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Proyek ini akan memfasilitasi penggantian sumber energi berpolusi tinggi dengan energi bersih dan terbarukan.
Presiden Direktur Medco Eka Satria dan Direktur Regional USTDA untuk Indo-Pasifik Verinda Fike berpartisipasi dalam acara penandatanganan hibah yang disaksikan oleh Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Michael F. Kleine.
Wakil Dubes Kleine mengatakan, “Pemerintah AS bangga bermitra dengan Indonesia untuk mempromosikan solusi energi terbarukan. Proyek ini menunjukkan komitmen kuat Amerika Serikat untuk membantu Indonesia dalam transisi energi bersih menuju pencapaian emisi nol bersih.”
Hibah benilai 15 miliar rupiah ini mendukung transisi energi bersih Indonesia, di bawah Kemitraan Transisi Energi yang Adil (Just Energy Transition Partnership, atau JETP). JETP merupakan kemitraan yang dipimpin oleh Indonesia berdasarkan target iklim ambisius Indonesia. Sekretariat JETP saat ini sedang menyusun Rencana Investasi dan Kebijakan Komprehensif (CIPP) yang akan memandu pembiayaan JETP selama tiga hingga lima tahun ke depan.
Studi USTDA akan menyediakan bagi Medco pengkajian dan penilaian sumber energi angin yang terperinci, analisis geoteknik awal, desain pembangkit listrik dan sistem interkoneksi, studi integrasi jaringan, penilaian dampak lingkungan dan sosial awal, penilaian risiko, analisis biaya dan ekonomi, dan analisis rencana implementasi.
“Sebagai salah satu perusahaan energi bersih dan terbarukan terkemuka di Indonesia, Medco Power terus mendukung komitmen pemerintah Indonesia terhadap mitigasi perubahan iklim dan target menuju pengurangan emisi serta target nol bersih,” ujar Presiden Direktur PT Medco Power Indonesia Eka Satria.
Lanjut, ia juga menuturkan bahwa penandatanganan ini juga merupakan bagian dari strategi perubahan iklim kami dalam mengembangkan portofolio listrik dari energi terbarukan.
“Kemitraan USTDA dengan Medco akan memajukan transisi energi bersih di Indonesia dan menawarkan sumber energi terbarukan kepada masyarakat di Sumbawa Barat,” kata Direktur USTDA Enoh T. Ebong.
“Kami mengantisipasi minat kuat dari industri AS untuk bermitra dengan Medco dalam penerapan proyek prioritas ini, dan kami percaya bahwa fleksibilitas dan relevansi peranti persiapan proyek kami terhadap kebutuhan infrastruktur Indonesia menjadikan kami mitra yang sebenarnya.”
Investasi 20 miliar dolar dalam JETP Indonesia mencakup 10 miliar dolar dari sektor publik, dan 10 miliar dolar dari lembaga keuangan swasta yang dikoordinasikan oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). Di bawah JETP, International Partners Group (IPG) membawa semua peranti yang tersedia untuk mendukung transisi energi Indonesia, termasuk pembiayaan lunak dengan suku bunga di bawah pasar.