Walikota Pontianak Minta Optimalkan Penerimaan Pajak Lewat QRIS Dinamis

  • Share
Rapat Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Aula SSA Kantor Wali Kota, Jumat (22/8/2025). (Doc Pemkot Pontianak)

INIBORNEO.COM, Pontianak – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah mendorong optimalisasi pajak daerah melalui pemanfaatan teknologi digital. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong penerapan QRIS dinamis untuk transaksi pembayaran.

“Digitalisasi pembayaran perlu kita dorong. Misalnya dengan memberikan insentif bagi masyarakat yang menggunakan QRIS saat berbelanja, bisa berupa kupon undian atau hadiah langsung seperti tumbler dan gantungan kunci,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat memimpin HLM Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Aula SSA Kantor Wali Kota, Jumat (22/8/2025).

Menurutnya inovasi ini bukan hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan secara lebih modern, transparan, dan akuntabel. Untuk itu, ia meminta seluruh jajaran terkait agar bekerja lebih keras dan berkoordinasi secara efektif.

“Kota Pontianak seharusnya bisa memperoleh capaian yang lebih tinggi. Saatnya kita serius menindaklanjuti ini,” sambungnya.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pontianak, Ruli Sudira, menjelaskan sejumlah program digitalisasi terus berjalan, mulai dari implementasi service API SNAP, Virtual Account, hingga QRIS untuk pembayaran PBB-P2, BPHTB, pajak daerah lainnya, serta retribusi.

“Melalui aplikasi E-Ponti, masyarakat kini bisa melakukan berbagai jenis pembayaran secara lebih cepat dan praktis,” ujarnya.

Dikatakan Ruli, multipayment dengan QRIS Merchant juga telah diterapkan di berbagai sektor, seperti parkir Alun-Alun Kapuas, sewa bus BRT, sewa lapangan olahraga, kolam renang, rumah potong hewan, hingga retribusi penyedotan limbah tinja. Tak hanya itu, retribusi kios atau lapak pasar juga sudah dapat dibayar melalui Virtual Account Diskumdag.

Meski demikian, menurutnya masih ada peluang besar untuk pengembangan ke depan. Misalnya mendorong pemanfaatan QRIS di gedung parkir, juru parkir resmi, hingga pasar tradisional.

“Dengan begitu, masyarakat semakin terbiasa menggunakan pembayaran digital, sementara penerimaan daerah lebih transparan dan akuntabel,” tuturnya.

Ruli optimistis, digitalisasi pembayaran yang terintegrasi dengan Bank Kalbar akan menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat tata kelola keuangan daerah. “Target kami, semua retribusi daerah dapat beralih ke sistem digital sehingga pelayanan lebih modern dan efisien,” pungkasnya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *