INIBORNEO.COM, Pontianak – Kebakaran hebat melanda permukiman padat penduduk di Tanjung Baladewa Kampung Beting Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur. Sebanyak tujuh rumah hangus dilahap si jago merah, Jumat (16/5/2025).
Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Bermula dari sebuah rumah milik warga tepatnya dari lantai atas, kemudian api merembet hingga ke rumah-rumah sekitar.
Salah satu korban, Syarifah Fardiana menceritakan detik-detik kebakaran yang menghanguskan rumah dan harta bendanya. Saat kejadian, ia sedang menimang cucunya di dalam rumah.
“Api datang dari atas, dari rumah tetangga. Saya tengah menggendong cucu, anak saya masih tidur di atas. Saya langsung panik, cuma bisa selamatkan anak dan cucu. Barang tak bisa diselamatkan, api sudah besar sekali,” tuturnya dengan suara bergetar.
Syarifah Fardiana yang tinggal bersama anak, cucu, dan keluarganya itu, mengaku tidak sempat mengambil barang berharga, termasuk uang simpanan dan perlengkapan dagangannya.
Ia hanya berhasil menyelamatkan diri dan keluarga. Ia pun harus kehilangan seluruh perlengkapan usaha dagangnya seperti gerobak, pembakar, dan bahan makanan. Bahkan, uang hasil pinjaman dari lembaga keuangan sebesar Rp5 juta untuk modal usaha juga ludes tak bersisa.
“Duit saya tinggal 500 rupiah di tangan ini. Jualan habis, baju anak-anak habis, tempat tidur, semuanya habis,” imbuhnya.
Kini, para korban termasuk keluarga Syarifah Fardiana terpaksa mengungsi ke rumah kerabat dan tetangga terdekat. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah dan dermawan untuk bisa memulai kembali kehidupan yang baru.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, turun langsung menuju ke lokasi sekira pukul 15.15 WIB. Di lokasi kebakaran, ia meninjau kondisi korban dan memberikan instruksi penanganan cepat kepada perangkat daerah terkait.
“Ini korbannya ada tujuh rumah yang habis terbakar, dan lebih dari tujuh kepala keluarga terdampak. Satu rumah bisa dihuni tiga sampai empat kepala keluarga,” ujarnya di lokasi kejadian.
Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Berbagai instansi terkait dikerahkan untuk menyiapkan bantuan darurat. Dinas Sosial menyediakan bahan makanan pokok, sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan bantuan berupa selimut, kompor, dan peralatan dapur. Palang Merah Indonesia (PMI) juga turut menyalurkan bantuan pakaian dan perlengkapan harian.
Pemerintah Kota Pontianak sedang melakukan pendataan untuk menentukan langkah selanjutnya, termasuk bantuan perbaikan rumah. “Kita akan lihat dulu tingkat kerusakan rumahnya. Kalau memang perlu, nanti kita bantu untuk bantuan bedah rumah,” katanya.