INIBORNEO.COM, Ketapang – Sebagai perusahaan permurnian bauksit menjadi alumina di Indonesia, PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW) berkomitmen secara berkelanjutan memberikan nilai tambah hasil mineral tanah air. WHW melaksanakan konsep hilirisasi industri mineral yang memberikan nilai tambah pada hasil mineral Indonesia. Perusahaan ini mengutamakan tenaga kerja dalam negeri.
“Komitmen kami yang utama dengan menggunakan Tenaga Kerja Indonesia sepenuhnya dalam mengoperasikan pabrik pemurnian di Desa Mekar Utama, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat”, ujar Direktur WHW, Boni Subekti, Selasa (16/8/2022).
Menurut Boni, WHW terus membuka kesempatan bagi putra putri daerah untuk bergabung dan dikembangkan keahliannya, sehingga terampil dalam bidangnya. Hingga Juli 2022, putra putri daerah asal Kalimantan Barat yang telah bergabung mencapai 2.965 orang, tercatat adanya peningkatan sebanyak 477 orang dari Juli 2021 dengan jumlah 2.488 orang.
Dengan lebih dari 2.500 orang bergabung di WHW, maka secara langsung memberikan dampak ekonomi dengan pemasukan pajak negara dari penghasilan tenaga kerja asal Kalimantan Barat.
Program Transfer of Technology (TOT) atau keahlian alih teknologi terus dilaksanakan berkelanjutan oleh Tenaga Kerja asal Kalimantan Barat. Departemen yang terlibat Program ToT mulai dari pabrik pengolahan dan pemurnian alumina, Pembangkit Listrik Tenaga Uap, hingga terminal khusus. Dengan menguasai teknologi Smelter Grade Alumina terbaru, maka diharapkan produktivitas alumina bisa dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun mendatang.
Boni melanjutkan, sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, berbagai kebijakan pemerintah terkait pandemi diterbitkan demi melindungi seluruh rakyatnya. Manajemen WHW sangat tunduk dan patuh menjalankan aturan yang menjadi ketentuan dalam mengatasi penyebaran Covid- 19 dengan menerapkan kebijakan strategis diantaranya kebijakan untuk memproteksi/melindungi Tenaga Kerja dengan penerapan protokol kesehatan sangat ketat, serta dibarengi dengan kebijakan bagi kesejahteraan Tenaga Kerja.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang, Sukirno menilai keberadaan WHW memberikan dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja asal Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Ketapang. Komitmen perusahaan dalam mengapresiasi dan membayar penghasilan karyawan sudah teruji dengan tidak pernah telat membayar gaji karyawan, meski krisis ekonomi melanda dunia akibat dampak pandemi Covid-19.
“WHW sangat peduli dengan karyawannya dan perusahaan selalu tunduk dan patuh menjalankan aturan dan ketentuan ketenagakerjaan. WHW berkontribusi nyata terhadap Produk Domestik Bruto Daerah sebesar 13,34 persen,” ucapnya.