Publik Harus Tolak Konsesi Tambang Untuk Perguruan Tinggi

  • Share
Settling Pond PT Indexim Coalindo jebol akibatkan Sungai Bay Tercemar

INIBORNEO.COM, Pontianak – Revisi Undang Undang (UU) Mineral dan Batubara (Minerba) memunculkan gagasan pemberian konsesi tambang untuk perguruan tinggi dinilai sebagai kesesatan berpikir elite politik dalam melihat persoalan sumber daya alam. Firdaus Cahyadi, Founder Indonesian Climate Justice Literacy, mengatakan bahwa elite politik harus berhenti mempertontonkan kesesatan tersebut.

“Alasan untuk membagi konsesi tambang ke perguruan tinggi untuk membantu pendanaan kampus sangat tidak masuk akal sehat. Masih banyak cara untuk membantu pendanaan perguruan tinggi di luar bagi-bagi konsesi tambang,” ujarnya.

Pembagian konsesi tambang ke perguruan tinggi, lanjut Firdaus, semakin menegaskan bahwa pembangunan Indonesia kedepan didasarkan pada model pembangunan ekstraktif yang merusak alam yang akan menuai perlawanan dari masyarakat. Pemberian konsesi tambang ke organisasi massa (ormas) keagamaan dan perguruan tinggi sendiri merupakan salah satu cara untuk meredam perlawanan masyarakat yang mulai memiliki kesadaran tentang lingkungan hidup.

Ia juga menyatakan bahwa ormas agama yang menerima konsesi tambang akan meredam perlawanan masyarakat terhadap tambang yang merusak lingkungan hidup dengan penafsiran sepihak atas teks-teks agama.

“Sementara itu, perguruan tinggi yang menerima konsesi tambang akan memproduksi dalil-dalil yang seolah-oleh ilmiah untuk membenarkan atau menormalisasi kerusakan alam dan sosial akibat tambang. Elite politik yang memberikan konsesi tambang untuk ormas agama dan perguruan tinggi seperti menugaskan kedua institusi yang menjadi simbol moral dan pengetahuan itu untuk membodohi masyarakat terkait soal daya rusak tambang,” ujarnya.

Lebih lanjut Firdaus juga mengungkapkan bahwa alasan nasionalisme bahwa saat ini tambang sebagian besar dikuasai asing juga merupakan alasan yang tak masuk akal. “Siapapun yang menguasai tambang, baik asing maupun nasional, tidak bisa menghilangkan daya rusak ekologis dan sosial dari tambang,” tukasnya.

Ia menyerukan pada publik untuk bersuara dengan keras dalam menolak konsesi tambang untuk perguruan tinggi dan jangan terkecoh dengan argumentasi yang seolah-olah nasionalis.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *