BKKBN Kalbar Targetkan 24.481 Akseptor Dalam Sehari

  • Share

INIBORNEO.COM, PONTIANAK – Secara nasional program pelayanan KB Sejuta Akseptor (PSA) dilakukan di Indonesia guna meningkatkan akses pelayanan KB yang berkualitas bagi Pasangan Usia Subur (PUS) dengan mengatur jarak kelahiran maka pengasuhan anak bisa lebih maksimal dan berkualitas sehingga dapat menekan angka stunting di Indonesia. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalbar menargetkan 24.481 akseptor dalam satu hari untuk memenuhi Pelayanan KB Sejuta Akseptor ini.

“Pelayanan KB tersebut diantaranya pemasangan ulang, pemasangan baru, semua dilayani fasilitas kesehatan yang sudah disediakan,” jelas Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar saat menghadiri program Sejuta Akseptor yang dilaksanakan di RSIA Nabasa, Jalan Sungai Raya Dalam Kota Pontianak, Rabu siang (14/06/2023).

Pintauli Romangasi Siregar menjelaskan jika antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelayanan ini cukup tinggi dapat dilihat dari aktivitas RSIA Nabasa yang sudah sibuk sejak pagi hari melayani sejumlah akseptor yang hadir.

“Pelayanan KB Metode Operasi Wanita (MOW) disediakan rumah sakit ini, kami pun melihat tenaga kesehatan siap siaga melayani akseptor dengan baik,” jelasnya.

Terkait penggunaan KB di Kota Pontianak BKKBN Kalbar mencatat sudah mencapai 72 persen namun karna unmet need-nya masih di angka 16 persen, maka BKKBN Kalbar masih terus melakukan pelayanan KB.

“Ini penting untuk kita lakukan agar penggunaan KB terus meningkat di masyarakat ,” jelasnya.

Pintauli menuturkan khusus di Kota Pontianak ada 82 fasilitas kesehatan yang sudah diinstruksikan untuk melakukan pelayanan KB bagi para pasien yang datang. Target yang harus dicapai oleh Kota Pontianak yakni sebanyak 1300 akseptor.

“Adanya ajakan dari Ketua Tim PKK bisa mendorong masyarakat untuk memanfaatkan program tersebut,” paparnya

Ketua Tim PKK Kota Pontianak Yanieta Arbiastuti yang hadir di RS tersebut mengatakan, Pelayanan KB Sejuta Akseptor (PSA) ini dilakukan dalam rangka hari Keluarga Nasional ke-30 yang mendorong jarak kelahiran pada anak sehingga gizi anak tercukupi.

“Saya meminta ibu-ibu khususnya di Kota Pontianak pentingnya mengatur jarak kelahiran dan kehamilan dengan menggunakan KB jangka panjang, Implan atau IUD,” katanya.

Dirinya berharap dengan adanya program sejuta akseptor, ibu-ibu di Kota Pontianak dapat mengatur kehamilan agar nantinya ibu dan bayi sehat dan terhindar dari stunting

“Karna hamil sudah dalam rentang waktu yang cukup sehingga tumbuh kembang anak lebih terjaga dengan baik dan anak terhindar dari stunting ini salah satu program juga dalam mencegah stunting sehingga stunting di Kalbar umumnya dan di Kota Pontianak khususnya dapat ditekan,” ucapnya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *