INIBORNEO.COM, KAPUAS HULU – Bupati Kapuas Hulu Fransiskus Diaan mengatakan, keberadaan pelayanan kesehatan bidan swasta sangat membantu pemerintah.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu akan mendukung bidan swasta dengan memberi percepatan dan kemudahan dalam pengurusan izin administrasi untuk mendirikan pelayanan kesehatan swasta.
“Tempat praktek bidan ini jauh dari puskesmas. Keberadaan mereka (bidan) sangat membantu masyarakat kita yang lokasinya jauh dari puskesmas. Makanya, sebagai upaya percepatan pelayanan kesehatan, dalam kepengurusan perizinan usaha praktek bidan swasta akan dipercepat,” ujar Fransiskus, Selasa (15/8).
Menurut Fransiskus, masih banyak daerah lain di Kapuas Hulu yang belum memiliki layanan kesehatan swasta seperti ini. Sedangkan masyarakat, ketika ingin mendapatkan pelayanan kesehatan harus jauh turun dari desa ke kecamatan.
Dia memaparkan, luasan Kapuas Hulu yang mencapai 31.318 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sekitar 270 ribu jiwa menjadikan tantangan tersendiri untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat. Ditambah lagi anggaran kesehatan yang terbatas dengan wilayah Kapuas Hulu merupakan wilayah yang berbatasan dengan negara Malaysia serta Provinsi Kalimatan Timur dan Kalimantan Tengah.
“Melihat luasnya wilayah Kapuas Hulu, memang menjadi tantangan dalam pembangunan dari segala sektor. Termasuk bidang kesehatan, dikarenakan anggaran yang terbatas,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar menuturkan, pihaknya secara penganggaran sudah mendukung melalui Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB). Alokasi BOKB ini termasuk bantuan pelayanan KB khususnya MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).
Begitu pula alat kontrasepsi yang dibutuhkan, semuanya disediakan oleh BKKBN. Baik itu, kebutuhan KB MKJP ataupun non MKJP juga telah disiapkan.
Selain itu, BKKBN juga memberi pelatihan bagi para bidan seKalbar lewat kerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia Kalbar bersama PKB.
“Tidak hanya melatih pemasangan KB MKJP saja, cara pendekatan ke masyarakat juga kami latih. Dengan pemahaman tersebut, peserta KB akan semakin baik,” tutupnya.