Tiga Tantangan Pendidikan di Kalbar

  • Share
Dewan Pendidikan Kalbar bersama Diknas Kalbar gelar refleksi 2022 dan outlook pendidikan 2023 Kamis 15/12 kemarin

PONTIANAK – Dunia pendidikan di Kalimantan Barat masih menghadapi permasalahan yang sama, seperti tahun-tahun sebelumnya. Dari kurangnya tenaga pendidikan, minimnya fasilitas serta tidak meratanya jumlah sekolah yang ada masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan.

Dinas pendidikan dan kebudayaan Kalimantan Barat mengakui setidaknya menghadapi tiga tantangan masalah yang kompleks pada tahun 2022 hingga mempengaruhi Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang tergolong rendah saat ini.

Ketua Dewan Pendidikan Kalbar, Muhamad Ali dalam kegiatan refleksi 2022 dan outlook pendidikan Kalbar 2022, Pontianak 15 Desember 2022 menyebut, 3 faktor tersebut adalah pertama, faktor geografis dan bentang alam yang luas menjadi kendala dalam pemerataan pelayanan pendidikan di setiap daerah.

Hal itu pun berdampak pada penyebaran tenaga pendidik yang tidak merata di sebuah wilayah. Penyebaran sarana dan prasarana pendidikan seperti sekolah dan penunjang pendidikan.

“Serta rentang kendali dan koordinasi yang terbatas karena alam, seperti daerah yang terisolir karena infrastruktur jalan yang belum memadai, sehingga informasi terkini menjadi terhambat,”ucapnya menjawab wartawan.

Kemudian faktor kedua yaitu sumber daya manusia (SDM). Faktor ini dikarenakan kurangnya tenaga pendidik yang memenuhi kualifikasi dan di daerah yang terisolir sangat rentan akan kekurangan tenaga pendidik yang sesuai kualifikasi pendidik strata 1 sesuai amanat Undang-undang.

Muhammad Ali melanjutkan, faktor ketiga adalah faktor kebijakan pendidikan nasional, adanya perubahan kurikulum yang sangat cepat. ” Sehingga sekolah di daerah masih belum mengoptimalkan implementasi kurikulum itu sendiri,” terangnya.

“Tiga faktor itu berkontribusi besar dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Kalbar dari sektor pendidikan saat ini,”tambahnya.

Saat ini Tahun 2022, IPM Provinsi Kalbar terbilang rendah karena berada di urutan 29 sampai 30 dari 34 provinsii di tanah air, dengan nilai 68,63 persen. Sedangkan angka nasional rata-rata sudah di atas 72.29 persen.(rilis)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *