Menanti Siaran Digital Di Bumi Khatulistiwa

  • Share
Ilustrasi: Siaran digital. Sumber Pixabay

INIBORNEO.COM, Pontianak – Jauh sebelum pertandingan ganda putri bulutangkis Indonesia di final Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung, satu unit perangkat Set Top Box (STB) tiba di rumah Yulia. Perempuan berusia 56 tahun asal Kota Pontianak itu membeli alat penangkap signal yang terpasang di TV analog supaya ke depan bisa menyaksikan pertandingan bulutangkis dengan tenang. Bukan cuma suara komentator saja yang muncul tetapi gambar jernih tanpa bintik dan garis-garis di layar.

Sayangnya walau sudah membeli STB, Yulia tidak dapat langsung menikmati pertandingan bulutangkis itu karena salah satu chanel milik pemerintah baru mulai on air digital di Kota Pontianak pada Januari 2022 nanti. Dia mesti sedikit bersabar. Untuk sementara waktu, Yulia baru bisa melihat empat chanel televisi dari jejaring Trans Group seperti CNN Indonesia, Trans TV, CNBC, dan Trans 7.

Dengan STB itu, Yulia tidak perlu nanti berulang kali menuju anak tangga dapur memperbaiki antena TV. Sebelum STB terpasang dia selalu kesal karena setiap jadwal tayangan pertandingan bulutangkis dari salah satu TV swasta, kadang hilang dan muncul. Kini kerinduannya menyaksikan pertandingan bulutangkis tanpa gangguan terobati dengan STB itu.

“TV kami model tabung bukan datar, oleh karena itu memilih STB supaya tidak repot mengganti TV. Saya sudah tidak sabar sebentar lagi menyaksikan pertandingan bulutangkis lainnya,” katanya kepada Ini Borneo, Selasa (16/8/2021).

Yulia menjadi satu dari sekian juta masyarakat Indonesia yang beralih dari TV analog ke TV digital dengan menggunakan perangkat STB tersebut. Untuk memperoleh STB, Yulia membelinya secara online berlabel rekomendasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Berlisensi Kominfo sangat penting supaya terhindar dari produk palsu dan kualitas tayangan bermutu baik.

Teknisi pemancar TV di Kota Pontianak, Dedi Widagdo mengutarakan dengan pemasangan STB di TV analog layaknya seperti masyarakat menyaksikan tayangan dari layanan berbasis internet atau fiber optik.

“Semua chanel Indonesia dapat dan daerah asal siaran digital juga dapat. Kalau siaran televisi lokal yang masih analog tidak bisa. STB itu membuat TV menjadi jernih, tidak bintik-bintik lagi,” kata Dedi.

Pemasangan STB, menurutnya, begitu mudah cukup tempel di samping tv. Tidak perlu dipasang mendekati antena di atas atap. Dengan memindahkan input tv dari mode AV ke mode antena biasa maka tayangan TV dari STB muncul.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) gencar mensosialisasikan peralihan TV dari analog ke digital. Dengan seperangkat STB atau maka masyarakat bisa menonton tayangan televisi berkualitas lebih baik dari analog.

Penggunaan alat digital tersebut bernama STB. Bagi masyarakat, mungkin STB belum terkenal. Tetapi, biasanya alat tersebut disebut dekoder atau receiver. Untuk tahap awal, pemerintah telah menghentikan siaran analog atau analaog switch off (ASO) pada 17 Agustus 2021 lalu. Penghentian analog itu berarti peralihan ke migrasi digital.

Berdasarkan data dari Kominfo dikutip Ini Borneo, provinsi yang telah dimatikan dan beralih ke digital yaitu Aceh meliputi Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Provinsi berikutnya Kepulauan Riau di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kota Batam, dan Kota Tanjung Pinang.

Provinsi selanjutnya, Banten meliputi Kabupaten Serang, Kota Cilegon, dan Kota Serang. Provinsi Kalimantan Timur seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Samarinda, Kota Bontang. Terakhir adalah Provinsi Kalimantan utara mencakup Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kalbar Samuel mengutarakan pihaknya rutin sosialisasi peralihan TV analog ke digital kepada masyarakat. Dia mengutarakan migrasi dari TV analog ke digital bertahap. Paling lambat masyarakat seluruh masyarakat Kalbar bisa menikmati tayangan digital pada 2 November 2022.

Samuel mengatakan pelaksanaan migrasi TV digital berdasarkan zona-zona kabupaten kota. Seperti zona yang mencakup Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya dan Kabupaten Mempawah paling lambat selesai pada 30 April 2022.

Zona meliputi Kabupaten Bengkayang dan Singkawang pada 25 Agustus 2022 dan terakhir zona Sintang pada 2 November 2022. “Target dari Dishubkominfo Kalbar migrasi dari analog ke digital selesai 2 November 2022,” tuturnya.

Peralihan dari analog ke digital selain menghadirkan kualitas yang lebih bersih dan suara jernih diharapkan seirama dengan sajian konten informasi yang bermutu baik kepada masyarakat.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan peralihan analog dan digital menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah. Saat ini, sebagian masyarakat menikmati tayangan televisi berbayar internet sehingga bisa memilih sendiri informasinya.

“Dari sisi industri nanti lebih kompetitif. Industri penyiaran berlomba-lomba misalnya menyajikan tayangan di Youtube dan neflix,” kata Heru.

Di sisi lain, menurut Heru, pemerintah yang tengah gencar promosi TV digital mestinya memberikan subsidi kepada masyarakat yang masih menggunakan analog. “Kalau mau genjot TV digital maka harus ada subsidi dari pemerintah karena seperangkat harga STB digital cukup mahal. Sehingga dengan subsidi harganya bisa lebih murah,” tambah Heru.

Dari pantauan Ini Borneo adapun STB berlisensi dari Kominfo yang dijual di pasar bermerek Akari, Venus, Tanaka, Matrix dan Evercross. Harga STB tersebut di marketplace online tersebut dijual ada Rp170.000, Rp200.000 hingga Rp400.000. Belum termasuk ongkos kirim.

Moses Tabah, Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik Provinsi Kalbar mengatakan digitalisasi penyiaran sebagai jawaban dari UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dari salah satu klusternya tentang Dunia Penyiaran memberikan angin segar bagi industri terhadap rencara migrasi ke teknologi digital. Migrasi digital itu, kata Moses, menjadi peluang pekerjaan bagi elemen masyarakat serta pertambahan pajak penerimaan daerah.

“Dengan digitalisasi siaran berbagai manfaat akan diterima oleh masyarakat, penyelenggara siaran maupun pemerintah. Semoga era digitalisasi maksimal dinikmati masyarakat dan supaya program pembangunan pemerintah sampai ke masyarakat,” ujar Moses dalam seminar Literasi dan SOsiolisasi ASO di Pontianak pada 3 Juni 2021 lalu.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *