INIBORNEO, Sintang – Kabupaten Sintang saat ini telah memiliki alat penghasil air putih siap konsumsi. Adalah Zero Mass Water, sebuah alat berbasis solar panel tenaga surya yang merupakan program kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang bersama Solidaridad dan Keling Kumang Group (KKG). Alat yang dikembangkan di Desa Merpak Kecamatan Kelam Permai tersebut resmi beroperasi pada Jumat (19/10) yang lalu.
“Proses kerja Solar Panel Zero Mass Water ini yakni dengan cara memanen atau mengambil langsung air bersih dari udara dengan alat yang sudah tersedia dan pihaknya ciptakan,” ungkap perwakilan dari Zero Mass Water, Benjamin.
Benjamin menjelaskan, alat tersebut memproses titik-titik air di udara di panen oleh solar panel menggunakan kipas dan listrik yang di hasilkan oleh solar panel tersebut. Kemudian, lanjut dia, embun air itu diserap oleh material hidroskopik yang terdapat di dalam alat tersebut, untuk kemudian uap air tersebut mengalir ke ruang kondensasi.
“Terus, uap air itu dikumpulkan, dan dialirkan ke dalam tangki di bawah solar panel. Titik-titik air yang sudah dipanen ini, dicampurkan dengan mineral yang baik untuk tubuh, seperti kalsium dan maknesium guna memberikan rasa yang segar serta menjaga kualitas air sepanjang waktu,” jelasnya.
Sebelum akhirnya dapat dikonsumsi, lanjut dia, air itu akan mengalir melewati alat catridge dispenser khusus yang telah tersedia.
Benjamin menambahkan, untuk menjaga kualitas dan ketahanan alat tersebut pihaknya akan melakukan perawatan sepanjang waktu terhadap alat tersebut. Selain itu, setiap lima tahun sekali, pihaknya akan menukar kantong mineral kalsium dan maknesium yang terdapat pada alat tersebut.
“Tiga solar panel tersebut sanggup untuk mengurangi kurang lebih 20 ribu botol plastik minuman dan sanggup untuk menyediakan air bersih layak minum untuk masyarakat sekitar dengan waktu minimal 15 tahun ke depan,” katanya.
Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan alat zero mass water merupakan teknologi terbaru yang jauh lebih canggih karena sudah menyesuaikan atau menyeimbangkan antara pembangunan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Dia mengabarkan bahwa, sebelumnya Sintang sudah meresmikan proyek air bersih dari World Vision yang diujicobakan di 25 desa di kabupaten ini. 25 alat tersebut memanfaatkan sistem teknologi tepat guna yang terbilang mudah, yakni menggunakan saringan air dan juga pembagian serbuk penjernih air kepada masyarakat.
“Zero mass water ini ternyata jauh lebih canggih, yang memanfaatkan teknologi tepat guna, energi baru dan terbarukan salah satunya adalah panel surya yang biasa kita gunakan untuk panel listrik,” tuturnya.
Sekarang ini, lanjut dia, solar panel di pakai untuk sumber air bersih. Alat tersebut, menurutnya sudah jauh lebih canggih. “Karena itu, masayarakat Desa Merpak mesti bersyukur dapat memanfaatkan alat tersebut,” tambahnya.
Jarot, mengatakan guna memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Sintang, saat ini juga sedang dilakukan projek pipanisasi yakni pengambilan sumber air bersih dari kaki Bukit Saran dan itu semua adalah upaya yang di lakukan pemerintah daerah bersama civil socialty untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Sintang. Untuk Zero Mass Water ini direalisasikan di dua desa yakni Desa Sepulut dan Desa Merpak.
“Pesan saya kepada masyarakat Merpak tolong dijaga dan dirawat fasilitas air bersih zero mass water yang sudah ada ini, agar terus bisa di fungsikan nanti kedepannya karena tadi juga dijelaskan dari pihak zero mass water bahwa alat ini tahan hingga 15-20 tahun, masyarakat,” pungkasnya.