PONTIANAK – Partisipasi pemilih dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami kenaikan, jika dibandingkan dengan Pemilihan Presiden 2014 maupun Pilgub Kalbar 2012. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar mencatat, partisipasi pemilih dalam Pilgub Kalbar 2018 sebesar 75,07.
“Partisipasi pemilihan gubernur 75,07 persen, artinya ada kenaikan 1,45 persen jika dibandingkan dengan Pilpres sebelumnya,” ungkap Ketua KPU Kalbar Ramdan, MInggu (8/7).
Angka tersebut, apabila dibandingkan dengan Pilgub Kalbar sebelumnya di tahun 2012 yang lalu juga mengalami peningkatan. Partisipasi pemilih di Pilgub Kalbar 2018 sebesar 70,70 persen, artinya jika dibandingkan dengan Pilgub di tahun ini, maka kenaikannya hampir lima persen.
Menurut Ramdan, capaian tersebut sudah cukup baik, meski memang diakuinya tidak sesuai dengan target yang dicanangkan oleh KPU Kalbar sebesar 77 persen. Kenaikan tersebut menurut dia patut untuk diapresiasi.
“Adanya peningkatan partisipasi masyarakat menunjukkan bahwa, masyrakat Kalbar memiliki kedewasaan dalam berdemokrasi,” pungkasnya.
Terpisah, Pengamat Politik Universitas Tanjungpura (Untan), Jumadi menilai kenaikan angka partisipasi pemilih dalam pilkada tahun ini tak lepas dari masivnya pemberitaan soal pilkada serentak yang dilaksanakan secara nasional. Terlebih di Kalbar, ada empat kabupaten yang menyelenggarakan pemilihan bupati, satu pemilihan walikota, serta pemilihan gubernur Kalbar.
“Konsentrasi terhadap pilkada tahun ini mendorong orang untuk berpartisipasi. Termasuklah kuatnya keinginan masyarakat untuk memenangkan calon yang diusung,” ungkapnya.
Sejumlah daerah di Kalbar turut mencatatkan angka partisipasi di atas 85 persen. Angka partisipasi pilgub Kalbar yang tertinggi dicatatkan oleh Landak, yakni sebesar 93,5 persen. Kemudian disusul oleh Melawi sebesar 86,5 persen.
Menurut Jumadi, tingginya partisipasi pemilih di sejumlah daerah di Kalbar bukanlah hal yang baru. Sebagai contohnya di Landak dan Melawi, yang dalam beberapa kali gelaran pesta demokrasi, menunjukkan angka partisipasi yang cukup tinggi.
“Buktinya saat Pilkada serentak tahun lalu di Landak, angka partisipasinya tembus di angka 90 persen,” katanya.
Selain pemberitaan yang massiv, pelibatan banyak elemen masyarakat untuk menyukseskan pilkada serentak tahun ini menurutnya juga menjadi faktor utama. “Peran media, pemerintah, tokoh masyarakat, media sosial, dan elemen masyarakat lainnya turut memberikan pengaruh terhadap partisipasi masyarakat,” tandasnya.