Nyeri saat haid sudah menjadi hal sering dialami kaum wanita setiap bulannya. Berbagai upaya juga ditempuh agar nyeri haid tersebut hilang, dari meminum obat anti nyeri sampai melakukan kompres pada bagian perut. Kali ini kita akan membahas bagaimana mengurangi rasa nyeri saat haid dengan melakukan pijatan ringan di bagian tertentu pada tubuh.
Menurut Proverawati dan Misaroh (2009) studi epidemologi yang dilakukan di Amerika Serikat melaporkan prevalensi disminore (nyeri haid) sebesar 59,7%, yang dapat di kategorikan disminore berat 12%, disminore sedang 37%, dan disminore ringan 49% (French,2005 dalam Ridwan & Herlina, 2015). Indonesia diperkirakan 55% perempuan usia produktif mengalami disminore. Pada tahun 2008 kejadian disminore primer sebesar 54,89% dan sisanya tipe sekunder.
Dawood (1985) menjelaskan disminore (nyeri haid) adalah kondisi ginekologis yang paling umum dialami saat menstruasi/haid. Istilah disminore berasal dari kata Yunani dys (sulit, menyakitkan, atau tidak normal), meno (bulan), dan rrhea (aliran). Hal ini ditandai dengan nyeri perut bawah yang kram yang dapat berkisar pada tingkat keparahan dan gejala yang terkait, namun dampak keseluruhannya seringkali memiliki implikasi medis dan psikososial yang signifikan. Disminore (nyeri haid) berpotensi menjadi kondisi ginekologis tidak terdiagnosis karena kepercayaan masyarakat umum terkait kurangnya perawatan dan harapan yang efektif mengenai masalah menstruasi/haid.
Pijatan ringan tersebut dinamakan akupresure. Menurut Ali (2005) Akupresure merupakan pengobatan cina yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dengan memberikan tekanan atau pemijatan dan menstimulasi titik-titik tertentu dalam tubuh.
Fengge (2012) mengatangkan akupresure ini bertujuan untuk merangsang kemampuan alami menyembuhkan diri sendiri dengan cara mengembalikan keseimbangan energi positif tubuh. Sehingga bermanfaat untuk mengurangi nyeri dengan cara alternatif.
TEKNIK AKUPRESURE
Pemijatan yang dilakukan untuk nyeri haid dilakukan pada bagian :
- Ujung tulang kering di kaki,
Ridwan dan herlina (2015) mengatakan bahwa titik SP6 dapat menurunkan tingkat keparahan haid.
-
Belakang dekat tulang ekor
Aprillia (2010) juga mengatakan Pijatan pada titik ini membantu mengurangi rasa sakit pada saat haid, pegal pada pinggang, dan mengurangi nyeri saat persalinan.
-
Antara jempol kaki dan jari kaki panjang .
Aprllia (2010) menuturkan Efek penekanan pada titik ini dapat meredakan spasme, ketegangan dan kekakuan.
DURASI DILAKUKANNYA AKUPRESURE
Pemijatan untuk mengurangi nyeri haid ini bisa dilakukan searah jarum jam sebanyak 30 putaran selama 3-5 menit. Tetapi tidak semua boleh melakukan tindakan pemijatan untuk nyeri haid. Ridwan dan Herlina (2015) mengatakan pemijatan dengan teknik akupresure tidak dapat dilakukan pada penyakit yang dapat menyebabkan kematian tiba-tiba seperti serangan jantung, gagal napas, dan penyakit pada saraf otak (stroke,cidera otak).
Pemijatan ini dilakukan oleh terapis. Kebersihan terapis saat tindakan ini sangatlah penting. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptik sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien