INIBORNEO.COM, Jakarta – PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo, subholding dari Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), berhasil mencatatkan kinerja gemilang sepanjang 2024. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp3,76 triliun, atau naik 149 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan usaha juga meningkat signifikan, tumbuh 124 persen menjadi Rp38,97 triliun. Pencapaian ini menegaskan posisi PalmCo sebagai salah satu pemain utama dalam industri kelapa sawit nasional, sekaligus menunjukkan kapasitas perusahaan dalam beradaptasi di tengah fluktuasi pasar global dan tantangan produktivitas sektor perkebunan.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, menyampaikan bahwa faktor ketahanan produksi, efisiensi biaya, dan penguatan harga jual menjadi kunci utama capaian tersebut. “Kami bersyukur kinerja 2024 ditutup dengan pertumbuhan laba yang sangat positif. Produktivitas yang mampu bertahan di tengah el nino panjang, efisiensi biaya, dan kenaikan harga jual produk utama mampu mendorong kinerja keuangan 2024,” ujarnya, Selasa (23/09/2025).
Sepanjang 2024, produktivitas tandan buah segar (TBS) tercatat 18,77 ton per hektare, sedangkan crude palm oil (CPO) mencapai 4,34 ton per hektare. Total volume produksi TBS, baik dari kebun inti maupun plasma mencapai 11,67 juta ton, menghasilkan produksi CPO sebesar 2,56 juta ton. Rendemen inti CPO tercatat 23,10 persen untuk kebun inti dan 18,46 persen plasma. Sementara rendemen inti palm kernel (PK) masing-masing mencapai 3,90 persen (inti) dan 4,41 persen (plasma).
Dari sisi komersial, PalmCo menjual 2,54 juta ton CPO sepanjang 2024, dengan nilai penjualan Rp32,75 triliun atau meningkat 129 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan ini didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO menjadi Rp12.882 per kilogram.
Produk turunan seperti palm kernel (PK), palm kernel oil (PKO), dan palm kernel meal (PKM) juga mencatat pertumbuhan nilai penjualan yang signifikan. Penjualan PK, misalnya, tumbuh 233 persen secara tahunan. Secara keseluruhan, PalmCo membukukan laba kotor Rp15,09 triliun atau naik 159 persen, dengan EBITDA meningkat 133 persen menjadi Rp9,10 triliun.
Jatmiko menilai kombinasi ketahanan produksi, efisiensi operasional, dan kenaikan harga komoditas berhasil menjaga margin keuntungan perusahaan. “Tiga hal ini yang menjaga dan meningkatkan margin perusahaan,” katanya.
Lebih lanjut, Jatmiko menyebutkan bahwa capaian finansial tersebut menjadi fondasi untuk memperkuat pertumbuhan berkelanjutan. Tahun 2025 ditargetkan sebagai momentum untuk meningkatkan produktivitas, memperluas hilirisasi, serta memperkuat agenda keberlanjutan.
PalmCo juga menegaskan komitmen terhadap target Net Zero Emission pada 2030. “Ke depan, kami terus fokus menekan disparitas dan meningkatkan produktivitas, menjaga optimalisasi biaya agar profitabilitas tetap terjaga, dan mengedepankan bisnis hijau sebagai potensi ekonomi sirkular yang berkesinambungan,” tutup Jatmiko.
Kinerja PTPN IV PalmCo sepanjang 2024 mencerminkan daya saing perusahaan pelat merah di tengah industri sawit yang penuh tantangan. Namun, pertumbuhan ini juga menggarisbawahi pentingnya keberlanjutan dan tata kelola lingkungan yang bertanggung jawab sebagai bagian dari komitmen Holding Perkebunan Nusantara.