INIBORNEO.COM, PONTIANAK – Siswa dan siswi tingkat TK, SD sampai SMP di Kota Pontianak akan mulai belajar dari rumah melalui online mulai besok, Rabu (16/8/2023) menyusul kualitas udara di Kota Pontianak masuk kategori tidak sehat akibat asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah resmi mengeluarkan kebijakan untuk pembelajaran online dari rumah ini, dalam surat edaran nomor 421/4572/DIKBUD tanggal 15 Agustus 2023 yang ditandatangani oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Kebijakan tersebut dikeluarkan berdasarkan angka kualitas udara pantauan Stasiun Air Quality Monitoring System (AQMS) di Kota Pontianak yang sempat menyentuh kategori Berbahaya pada Senin (14/8) malam.
“Kita melihat perkembangan kualitas udara selama tiga hari ini sangat mengkhawatirkan. Terutama saat sore dan malam hari. Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak akan mulai menetapkan untuk melaksanakan sekolah secara online mulai besok,” paparnya di Kantor Wali Kota, Selasa (15/8/2023).
Wali Kota Edi menjelaskan, pembelajaran secara online bagi siswa TK hingga SMP terhitung mulai Rabu tanggal 16 Agustus 2023 sampai dengan adanya pemberitahuan selanjutnya. Pemkot Pontianak akan terus memantau perkembangan kualitas udara.
Selama proses belajar mengajar secara online, lanjut Edi, pelaksanaannya akan diawasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak. Oleh sebab itu, kepala sekolah dan guru diminta untuk melaksanakan kebijakan ini agar proses belajar mengajar tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Kita minta para orang tua mengawasi anak-anaknya untuk mengikuti pembelajaran dari rumah, tidak keluar rumah dan mengenakan masker selama beraktivitas di luar rumah,” ujarnya.
Edi menyebut, untuk titik api di Kota Pontianak sudah padam karena dilakukan pencegahan rutin. Adapun kabut asap yang sekarang masih menyelimuti merupakan asap kiriman dari titik api di luar daerah sekitar Kota Pontianak.
“Sempat ada titik api tapi kita padamkan segera. Kita sudah membentuk satgas mencegah kebakaran lahan, itu lebih efektif,” terangnya.
Edi mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar. Bagi warga yang terpaksa harus keluar rumah diminta untuk menggunakan masker.
“Sementara ini tetap harus menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar,” tutupnya.