INIBORNEO.COM, Pontianak – Bedah buku “Kongsi-Kongsi Montrado” karya SC. Schaank yang dialih bahasakan oleh Pastor Yeri, OFMCap, sukses digelar Jumat 22 September 2023 lalu. Acara ini dihelat di Jalan Gajahmada, Gang Gajahmada 9, yang juga merupakan destinasi wisata Pecinan Pontianak yang terkenal.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 80 orang dari berbagai kalangan, mulai dari penulis, dosen, mahasiswa, pekerja seni, pekerja ekonomi kreatif, pengusaha hingga komunitas-komunitas di Pontianak. Sejumlah pemantik, seperti Khamsyahurrahman, pendiri platform Pontianak Sejarah, Sugioto, SH, M. Kn, ketua Umum Pengprov FOBI Kalbar, dan Harvin Yulianto, SE, penggerak Destinasi Pecinan Pontianak, turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Pembukaan acara dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh sastrawan Kalimantan Barat, Pradono kemudian dilanjutkan oleh Dasta Hariansyah yang membacakan puisinya berjudul “Jalan Raya Merayakan Deritanya”.
Selain sebagai ajang bedah buku, acara ini juga menjadi ajang silaturrahmi sekaligus wadah diskusi yang dinamis. Berbagai pemaparan dari pembedah buku memberikan wawasan baru terkait sejarah Kalimantan Barat.
Harapan kegiatan ini dapat memotivasi generasi muda untuk lebih mengenal dan memahami sejarah Kalimantan Barat. Memperkokoh jembatan dialog dan interaksi antar generasi. Serta yang tak kalah penting untuk mengenalkan buku-buku, karya-karya literasi yang ada di Kalimantan Barat.
Acara ini merupakan kolaborasi dari beragam komunitas dan berbagai pihak. Ada Literer Khatulistiwa, Destinasi Pecinan Pontianak, Buletin Riwajat, LPM Mimbar Untan, SAKA, Siberdaya, PontianakSejarah IG, Komunitas Galang Jemari, Kemah Sastra, BW media dan tidak ketinggalan AmingKopi.
Mereka semua berurung rembung untuk mencukupi segala kebutuhan acara. Patungan bersama-sama, Crowdfunding istilah kerennya. Dari mulai persiapan, membuat flyer informasi, mencetak banner, menyiapkan kopi, membawa minuman kemasan, hingga menyajikan kue-kue tradisional.
Acara bedah buku dan diskusi kali ini merupakan perhelatan untuk yang kesekian kalinya. Sebelumnya pernah juga membedah berbagai macam buku dan berbagai tema diskusi. Seperti Sejarah penyiaran di Kalimantan barat, buku Kumpulan cerpen demikian pada mulanya, novel kapal terbang Sembilan, syair pangeran syarief dan yang lain sebagainya.