Iniborneo.com – Global Forest Watch (GFW) mengadakan Workshop & Kompetisi Jurnalistik : “Memanfaatkan Platform Global Forest Watch untuk Memantau SDA dan Hutan Indonesia selama dua hari, (12-13/10) melalui virtual.
Workshop virtual ini khusus diperuntukkan bagi 15 jurnalis dari Aceh hingga Papua yang lolos seleksi untuk belajar membaca data dan analisis melalui platfrom Global Forest Watch (GFW) yang menyajikan data-data spasial.
“Berbagai fitur platfom ada penyesuaian karena menyesuaikan dengan wali data yang dipergunakan, jurnalis juga bisa mamanfaatkan data instansi lainnya, seperti kementerian kehutanan setempat,” papar Zuraidah Said, Koordinator Global Forest Watch WRI.
Data dari platform ini, sangat penting untuk mendukung kebutuhan data bagi kepentingan jurnalis dan advokasi. Jurnalis dapat mengolah data dan informasi dalam bentuk narasi sehingga memudahkan publik memahami isu hutan dan sumber daya alam.
“Platform ini menyajikan berbagai data terbuka yang cukup detail yang juga menarik mengenai luasan pohon, iklim dan keterangan hutan lainnya,” kata Budi Nurgianto, Pemateri dan Trainer Jurnalisme Data SIEJ.
Tersedianya data sumber daya alam dan lahan di platform GFW tentunya dapat menjadi sumber informasi status terkini kondisi sumber daya alam dan hutan di Indonesia. Jurnalis juga dapat mengakses dan mengunduh data dengan mudah.
Di sisi lain, Budi memberikan empat tips membangun ideliputan jurnalisme data, diantaranya mampu membaca peta besar data atau data terbuka yang tersedia, membangun kontradiksi antara data,menguji statistic realitas hingga mampu menyampaikannya dengan apik.
Selain itu, jurnalisme data akan mampu mempengaruhi pemangku mengambil kebijakan yang tepat.
“Bahkan, kebanyakan pemangku kebijakan tidak bisa mengelak lagi saat jurnalisme data disajikan, misalnya ada yang membuat kluster-kluster COVID-19 di sebuah sekolah guna mempengaruhi pencegahan virus pada anak-anak,” ungkapnya.
Ketua The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ), Rochimawati, mengharapkan bahwa ke-15 jurnalis diharapkan dapat mempraktikkan dalam kerja-kerja jurnalistiknya dengan mengangkat isu sumber daya alam dan kehutanan di wilayah kerja masing-masing setelah workshop selesai.
Kompetisi jurnalistik terbatas dengan tema “Memantau Kondisi Terkini SDA dan Hutan Indonesia” ini dibuka khusus untuk peserta workshop mulai tanggal 14 Otober – 27 Oktober 2021.
Tiga karya terbaik berdasarkan penilaian juri akan mendapatkan apresiasi masing-masing sebesar Rp 3 jutayang akan diumumkan pada tanggal 2 November 2021.