INIBORNEO.COM, Pontianak – Koordinator Harian Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) mendatangi Gubernur Sutarmidji dalam rangka audiensi terkait aspirasi pembelajaran jarak jauh, Selasa (25/8). Dalam pertemuan tersebut, Sultan Alam Gilang Kusuma sebagai Korpus KAPI menyatakan bahwa kedatangan mereka sebagai bentuk perkenalan KAPI sebagai organisasi massa pelajar yang baru terbentuk sebagai respon aspirasi-aspirasi pelajar selama pembelajaran jarak jauh berlangsung. Disamping itu, kedatangan mereka juga untuk menyampaikan aspirasi pelajar dari 14 kab/kota terkait berlangsungnya pembelajaran jarak jauh.
Gubernur Sutarmidji menyampaikan bahwa pada saat ini, pembelajaran jarak jauh masih harus berlangsung karena dari hasil swab yang dilakukan ada banyak guru di beberapa daerah yang positif COVID-19. “Sebenarnya tanggal 3 Agustus lalu kita sudah ingin masuk KBM seperti biasa, tapi karena hasil swab guru dibeberapa daerah banyak yang positif, akhirnya kita putuskan untuk memperpanjang pembelajaran jarak jauh,” kata Sutarmidji.
Selain itu, ketika disampaikan beberapa aspirasi pelajar daerah mengenai PJJ, beliau menegaskan bahwa sekolah dan guru harus kreatif ketika berlangsungnya PJJ. “mereka harus kreatif dalam mengembangkan metode pembelajaran, tidak harus bergantung kepada kebijakan pemerintah saja” tuturnya dihadapan para Korpus KAPI.
Dalam kesempatan itu pula, KAPI meminta agar Gubernur sebagai pengampu kebijakan dapat mempertimbangkan agar sekolah masuk secara normal kembali. Pasalnya, banyak sekali keluhan yang disampaikan ketika PJJ berlangsung baik itu dari pelajar, para guru maupun orang tua murid.
“Kita berharap pak Gubernur dapat mempertimbangkan sekolah tatap muka kembali tentunya dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, karena secara sederhana café,pusat perbelanjaan dan tempat-tempat wisata saja sudah dibuka, kenapa sekolah yang justru lebih aman tidak dibuka.” Tegas Sultan Alam Gilang Kusuma dalam kesempatan itu.