INIBORNEO.COM, Pontianak – Sebuah momentum bersejarah tercipta di Tokyo ketika 80 pemuda dari 11 negara ASEAN berkumpul dalam ASEAN-JAPAN Youth Summit (JAYS) 2025. Bertempat di Konsulat Kedutaan Besar Jepang untuk ASEAN, acara ini menjadi ajang kolaborasi lintas negara bagi generasi muda dalam merumuskan solusi inovatif demi masa depan yang lebih berkelanjutan.
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, menegaskan pentingnya peran pemuda dalam menciptakan perubahan.
“Hari ini kita menyaksikan bagaimana generasi muda ASEAN bersatu, berkolaborasi, dan merancang solusi bagi masa depan. Bersama mahasiswa-mahasiswi dari MIS University of Tokyo, kita menciptakan diskusi yang mendalam dan berdampak,” ujarnya dalam pembukaan acara.
Dalam forum ini, para peserta tergabung dalam dua sub-komite utama yakni Environmental Subcommittee, yang berfokus pada strategi membangun kota yang lebih hijau, berkelanjutan, dan ramah lingkungan, sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Komite lainnya adalah Healthcare Subcommittee, yang mengeksplorasi dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat, khususnya ibu dan anak, serta merancang solusi yang dapat diterapkan di berbagai negara ASEAN.
Indonesia dipilih sebagai latar studi kasus, mengingat kompleksitas tantangan lingkungan dan kesehatan yang dihadapi. Untuk memperkaya perspektif, para peserta berdialog langsung dengan pemangku kebijakan dari berbagai instansi, seperti Kepala Otorita IKN, Kementerian PUPR, dan Kementerian Kesehatan.
Sektor swasta juga turut ambil bagian, diwakili oleh Asian Development Bank (ADB), Japan International Cooperation Agency (JICA), dan Shimizu Japan, yang memberikan wawasan praktis terkait solusi pembangunan berkelanjutan.
Duta Besar Jepang untuk ASEAN, H.E. Kiya Masahiko, mengungkapkan apresiasinya terhadap semangat kolaboratif yang ditunjukkan dalam forum ini.
“Dengan keterlibatan mahasiswa MIS University of Tokyo, kita tidak hanya membangun diskusi, tetapi juga menciptakan pemahaman lintas budaya yang lebih dalam. Ini adalah bentuk nyata dari kerja sama Jepang-ASEAN yang semakin erat,” tuturnya.
Salah satu peserta, Adli Firlian Ilmi, siswa kelas 10 SMA Negeri 3 Kota Bogor, yang mewakili Indonesia dalam sub-komite lingkungan, berbagi pandangannya tentang pentingnya transparansi dan partisipasi generasi muda dalam kebijakan lingkungan.
“Kolaborasi lintas negara memungkinkan kita memahami tantangan dari berbagai perspektif. Dari sini, kita bisa merancang solusi yang lebih inovatif dan inklusif,” ungkapnya penuh semangat.
Staf Khusus Kemenko PMK, Ferro Ferizka Aryananda, turut memberikan apresiasi terhadap forum ini. Ia menegaskan bahwa ASEAN-JAPAN Youth Summit 2025 adalah wadah luar biasa bagi generasi muda untuk belajar, bertukar gagasan, dan berkontribusi dalam membangun kawasan ASEAN yang lebih solid dan progresif.
“Semangat kolaborasi ini harus terus kita bawa pulang. Hasil diskusi dan ide-ide brilian dari forum ini tidak boleh berhenti di sini, tetapi harus diimplementasikan di negara masing-masing,” tegasnya.