Cari Kerja? Datang ke Kalbar Naker Fest 2025, Langsung Scan dan Lamar!

  • Share
Job Fair Kalbar mulai tanggal 21 hingga 23 Mei 2025, bertempat di Pontianak Convention Center.

INIBORNEO.COM, Pontianak – Kalbar Naker Fest 2025 resmi dibuka pada Rabu (21/5) oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Krisantus Kurniawan. Acara ini digelar selama tiga hari, mulai tanggal 21 hingga 23 Mei 2025, bertempat di Pontianak Convention Center.

Ajang bursa kerja ini diikuti oleh lebih dari 70 perusahaan, baik dari sektor swasta maupun instansi pemerintah. Kehadiran perusahaan-perusahaan tersebut disambut antusias oleh para pencari kerja dari berbagai daerah. Salah satunya adalah Ija dan Dian, yang mengaku baru pertama kali datang ke Job Fair dan merasa terbantu dengan adanya informasi langsung dari perusahaan-perusahaan peserta.

Salah satu staf Dinas Ketenagakerjaan Kota Pontianak, Kurniansyah, menjelaskan bahwa sebelum melamar pekerjaan, peserta wajib memiliki kartu pencari kerja yang dapat dibuat langsung di stand Disnaker. Para pencari kerja diminta untuk mengisi formulir secara digital melalui ponsel masing-masing dengan memindai QR code aplikasi formulir yang tersedia di stand.

“Aplikasi ini juga memuat berbagai informasi lowongan kerja yang bisa langsung diakses oleh para pencari kerja,” ujar Kurniansyah.

Menariknya, Job Fair tahun ini tidak hanya menyediakan lowongan pekerjaan dalam negeri, tetapi juga membuka peluang kerja ke luar negeri. Beberapa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) menawarkan lowongan ke negara-negara seperti Jepang dan Korea. Stand-stand LPK terlihat ramai dikunjungi para peserta yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang syarat dan prosedur kerja di luar negeri.

Selain LPK, hadir pula Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) yang menawarkan program Government to Government (G to G) untuk bekerja di Jepang, Korea, dan Jerman. Vera, staf BP3MI yang berjaga di lokasi, menjelaskan bahwa program G to G ini merupakan jalur resmi dari pemerintah yang juga memberikan fasilitas pelatihan dan uang saku bagi peserta.

“Pelatihan berlangsung selama satu tahun, terdiri dari enam bulan di Indonesia dan enam bulan di negara tujuan. Program ini difasilitasi oleh pemerintah Indonesia yang bekerja sama langsung dengan pemerintah di Jepang dan Jerman,” terang Vera.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *