INIBORNEO.COM, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kegiatan Dapur Nusantara sebagai upaya mempromosikan ikan Nila Salin (Tilapia) sebagai pangan bergizi tinggi untuk masyarakat sekaligus mendorong peran perempuan dalam menciptakan keluarga sehat. Acara yang berlangsung pada Rabu (14/5) ini tak sekadar promosi kuliner, tetapi menjadi panggung bagi perempuan sebagai agen perubahan dalam pencegahan stunting dan penguatan ekonomi rumah tangga.
Mengusung tema “Ikan Bermutu untuk Generasi Emas”, kegiatan ini menghadirkan diskusi gizi, demo masak, hingga talkshow inspiratif yang menyoroti kontribusi perempuan dalam membentuk pola konsumsi keluarga yang sehat. Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Perikanan KKP, Ishartini, menyebutkan bahwa perempuan memegang kunci dalam menciptakan ketahanan gizi di tingkat keluarga.
“Di tangan perempuan-perempuan kreatif, ikan nila dapat menjadi investasi kesehatan keluarga dan potensi ekonomi masa depan bangsa. Indonesia sehat dimulai dari dapur kita,” ujarnya.
Acara yang digelar di Jakarta ini merupakan kolaborasi KKP bersama PIMTI, Dharma Wanita Persatuan KKP, BKKBN, Regal Springs Indonesia, dan sejumlah mitra strategis lainnya. Dalam mini talkshow bertajuk “Perempuan sebagai Agen Perubahan dalam Pangan Lokal”, para pembicara menekankan bahwa penguatan peran perempuan sangat strategis dalam memerangi stunting dan memperkuat ketahanan pangan keluarga.
Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan Ashaf, menegaskan bahwa gerakan makan ikan bukan sekadar kampanye gizi, tetapi bentuk cinta tanah air. Ia juga mengajak perempuan untuk terus berinovasi di dapur dan menjadi penggerak konsumsi ikan di tengah keluarga.
“Gerakan makan ikan adalah gerakan cinta bangsa yang harus terus digaungkan, mulai dari dapur-dapur kecil hingga ke pasar global,” katanya.
Wakil Menteri BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, turut menambahkan bahwa upaya perbaikan gizi harus dimulai sejak dini melalui pemenuhan nutrisi dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan. Ikan nila, menurutnya, adalah sumber protein yang sangat potensial untuk mendukung pertumbuhan anak.
Dalam kegiatan tersebut, masyarakat juga disuguhi berbagai aktivitas menarik seperti lomba masak bergizi berbahan dasar ikan nila, bazar ikan segar, serta promosi layanan pemerintah seperti Tabungan Emas Pegadaian dan program kepemilikan rumah ASN dari Perumnas.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan peran penting ikan Nila Salin sebagai superfood lokal yang tidak hanya mendukung kesehatan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan. Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan Nila Salin sebagai produk perikanan unggulan yang produksinya ditingkatkan melalui program revitalisasi tambak idle di wilayah pesisir.
Dengan keterlibatan aktif perempuan, Dapur Nusantara bukan hanya kampanye makan ikan, tapi juga gerakan kolektif menuju Generasi Emas 2045 yang sehat, bergizi, dan mandiri.