INIBORNEO.COM, Jakarta – Situs berita Tempo.co terus menjadi sasaran serangan siber jenis Distributed Denial of Service (DDoS) secara masif. Hingga Rabu siang, 9 April 2025, serangan masih terus berlangsung dan menyebabkan gangguan akses ke sejumlah konten, termasuk berita premium Tempo Plus.
Serangan ini diduga berkaitan dengan publikasi laporan investigatif Tempo tentang jaringan judi online berjudul “Tentakel Judi Kamboja” yang terbit pada edisi cetak dan platform digital sejak Senin, 7 April 2025.
Heru Tjatur, Chief Technology Officer PT Info Media Digital, penerbit Tempo.co, mengungkap serangan Rabu pagi memuncak pukul 10.55 WIB, dengan total 16,25 juta permintaan (request) yang diarahkan ke server Tempo. Dari jumlah tersebut, 14,38 juta request ditangani melalui Managed Challenge, sedangkan 1,86 juta lainnya berhasil diblokir secara langsung oleh sistem.
Memasuki tengah hari serangan yang datang bahkan terdata lebih besar, mencapai 161,75 juta request yang 155,26 juta di antaranya diatasi lewat Managed Challenge. “Selama sepekan terakhir, sistem total telah menerima lebih dari 1,7 miliar request dalam bentuk serangan,” katanya saat dihubungi, Rabu siang.
Tjatur menambahkan, serangan berlangsung dengan pola yang lebih terorganisir dan terarah, menggunakan metode atau pola yang terus berubah dari waktu ke waktu. “Hal ini menyebabkan sistem membutuhkan waktu untuk menganalisis dan mengenali perilaku serangan, sehingga sempat terjadi gangguan layanan di Teco (Tempo.co),” tuturnya.
Tjatur menyatakan kalau timnya saat ini terus memantau kondisi, serta memperketat aturan keamanan untuk mengantisipasi kemungkinan serangan lanjutan dan meminimalkan dampaknya bagi pengguna. Tempo, kata dia, bertahan agar situs atau web tidak down dan konten berita seluruhnya bisa diakses oleh publik.
Serangan DDoS terhadap situs berita Tempo menurutnya bukan hal baru. Serangan serupa, antara lain, pernah terjadi pada September 2023, yang menyebabkan lonjakan biaya infrastruktur hingga dua kali lipat dari rata-rata bulanan. “Belakangan ini, frekuensi serangan meningkat drastis—terjadi hampir setiap hari.”
Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, belum bisa memastikan keterkaitan langsung antara serangan DDoS ini dengan laporan tentang judi online tersebut. Namun ia mengakui bahwa waktu kejadiannya memang sangat berdekatan.
“Saya tidak tahu apakah ada hubungan dengan liputan judi, tapi serangan ini terjadi setelah kami mempublikasikan liputan ‘Tentakel Judi Kamboja’ dan edisi cetaknya beredar,” kata Bagja, Selasa malam.
Bagja memaparkan bahwa puncak serangan pertama terjadi pada Senin siang, antara pukul 12.00 hingga 13.00 WIB, dengan lebih dari 120 juta request. Sementara pada Selasa, serangan melonjak drastis hingga 478 juta request antara pukul 12.45 hingga 14.48 WIB, dan kembali meningkat dua kali lipat pada sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB. Ia juga mencatat adanya penggunaan server dari berbagai negara, termasuk Kamboja, dalam serangan tersebut.
Bagja membandingkan dengan serangan DDoS yang juga dialami Tempo seiring teror berupa kiriman kepala babi ke kantor Tempo bulan lalu. Serangan saat itu tak sebesar saat ini. “Trafik waktu teror kepala babi pada 20 Maret sempat drop sehingga berita tentang teror itu sedikit terlambat dibanding isu di medsos yang lebih dulu.”
Akibat serangan DDoS ini, sebagian konten Tempo tidak dapat diakses publik. Termasuk yang terganggu adalah akses berita premium Tempo Plus. Bagja menyampaikan permohonan maaf kepada pembaca atas gangguan ini dan memastikan tim internal sedang berupaya mengatasi situasi.
Sumber : https://www.tempo.co/digital/serangan-ddos-ke-tempo-belum-putus-pasca-laporan-judi-online-1229182
