INIBORNEO.COM, Pontianak – Bank Indonesia (BI) menggelar Capacity Building Media Massa Kalimantan Barat pada 12-13 Oktober, di Singkawang. Kegiatan ini digelar karena BI menyadari peran penting media dalam mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan dengan olahan yang mudah dipahami oleh masyarakat.
“Kebijakan-kebijakan BI itu bisa langsung di deliver kepada teman-teman dengan harapan masyarakat bisa mendapat informasi yang utuh, yang tentunya lebih lengkap dengan olahan kalimat yang bisa dipahami lebih mudah oleh masyarakat,” ucap Anggini Sari, Kepala Perwakilan BI Kalbar.
Ia menuturkan bahwa BI cenderung menggunakan bahasa yang teoritis sehingga akan sulit untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas apalagi terkait data-data analitik. BI meyakini bahwa komunikasi yang efektif merupakan salah satu pilar atau pondasi dan juga sudah menjadi suatu indikator apakah kebijakan tersebut bisa berdampak kepada masyarakat. Terdapat 3 pondasi dalam membangun kerangka komunikasi BI, yakni menyelaraskan ekspektasi pemangku kebijakan, meningkatkan literasi publik dan mengelola transparasi dan tanggung jawab untuk mendukung efektivitas kebijakan BI.
Lanjut, Departemen Komunikasi BI Jakarta juga selalu melakukan survei bagaimana pihak eksternal maupun mitra strategis atau penerima kebijakan baik dari sisi masyarakat, akademisi, dan kelembagaan terkait feedback dari kebijakan yang dikeluarkan oleh BI.
“Alhamdulillah sampai saat ini baik dari hasil survei yang dilakukan BI terhadap peningkatan efektivitas kebijakan dapat dikomunikasikan dengan baik melalui beragam kanal. BI juga menyasar kepada generasi milenial melalui Instagram, Facebook, juga Podcast bahkan hingga videotron. Termasuk dengan rekan-rekan media massa,” tuturnya.
Materi yang diberikan dalam Capacity Building ini berfokus pada kebijakan BI terkait pengembangan digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan UMKM dan keuangan inklusif serta visualisasi data.
Terakhir, Anggini menyatakan bahwa penting untuk terus mempertahankan bagaimana cara BI mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan kepada stakeholder utama BI, kementrian dan lembaga, masyarakat serta pihak-pihak lain yang juga menjadi mitra BI.