INIBORNEO.COM, Kubu Raya – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan melalui unit operasinya nya DPPU Supadio meraih penghargaan sebagai perusahaan yang berkontribusi aktif dalam upaya penurunan stunting di Kubu Raya melalui program CSR Pertamina Sehati – Posyandu Integrasi Sehat Gembira (PONSERA). Penghargaan tersebut diraih dalam acara Rembuk Stunting yang diadakan pada Kamis (16/03) yang lalu di Gardenia Resort and Spa Kubu Raya
“Program Pertamina Sehati ini merupakan wujud komitmen Pertamina, untuk berkontribusi dalam upaya penurunan kasus-kasus stunting di Kubu Raya, mengingat pada saat itu angka stunting Kubu Raya cukup tinggi terutama di desa-desa sekitar perusahaan kami,” ujar Wibisono selaku Operation Head DPPU Supadio dalam keterangannya setelah menerima penghargaan.
Dia mengatakan, Pertamina memiliki tanggung jawab melalui program CSR untuk turut mendukung penurunan stunting terutama di wilayah ring-1 perusahaan.
Kegiatan pemberian pengahargaan tersebut dihadiri oleh wakil Bupati Kubu Raya, Kepala Bappeda, dan perangkat daerah pemerintah kabupaten Kubu Raya serta instansi, perguruan tinggi dan mitra pembangunan.
Program CSR Pertamina Sehati – PONSERA yang telah berjalan sejak tahun 2020 memiliki fokus searah dengan kebijakan pemerintah, salah satunya adalah mendukung pemerintah dalam upaya penurunan stunting di Kubu Raya.
Program yang berfokus di Desa Mekar Sari Kecamatan Sungai Raya tersebut mampu berjalan optimal melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya gotong-royong.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada usia dibawah 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.
Kondisi ini dapat dilihat dari panjang atau tinggi badan dibawah standar anak seumurannya. Anak yang tumbuh dengan kondisi stunting dapat menyebabkan gangguan kecerdasan dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah.
Tingginya angka stunting di Indonesia mendorong pemerintah untuk gencar menangani permasalahan ini. Stunting dinilai sebagai masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. Percepatan penurunan stunting merupakan prioritas nasilna dengan target RPJMN tahun 2023 menjadi 14%.
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting menyatakan bahwa komitmen kepemimpinan daerah merupakan kunci awal dari keberhasilan penurunan stunting yang dilakukan secara gotong-royong dengan berbagai pihak salah satunya unsur swasta.
Kontribusi yang Pertamina berikan untuk saat ini menekankan pada aspek empowerment atau pemberdayaan. Contohnya dengan memberikan program wirausaha kepada kader posyandu untuk dapat menciptakan kemandirian bagi para kader.
“Selain itu, kami turut melakukan kegiatan peningkatan kapasitas baik untuk kader binaan maupun untuk kelompok penerima manfaat, dengan tujuan agar kader dan masyarakat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam upaya penurunan kasus stunting di wilayahnya,” tambah Wibisono.
Berkat kontribusi yang dilakukan Pertamina DPPU Supadio dan kerjasama berbagai pihak dalam menjalankan program, hal tersebut berdampak pada menurunnya kasus stunting di Desa Mekar Sari yang merupakan desa binaan yang menjadi lokasi program Pertamina Sehati.
Tahun 2021 Desa Mekar Sari memiliki prevalensi stunting diangka 25,67%, dan pada Desember tahun 2022 angka stunting di lokasi tersebut turun menjadi 11,26%. Jumlah cakupan sasaran balita juga meningkat dari 638 balita di tahun 2021 menjadi 1.095 ditahun 2022. Angka tersebut menunjukkan dampak yang positif dengan adanya program CSR Pertamina Sehati di Desa Mekar Sari.
“Kami menilai Pertamina DPPU Supadio berkontribusi secara aktif, konsisten dan berkelanjutan dalam upaya penurunan kasus stunting di Kubu Raya disektor swasta,” ujar Suryati selaku Kepala Seksi BAPPEDA Kubu Raya sekaligus panitia penyelenggara Rembuk Stunting.
Selain itu, Pemda KKR merasa Pertamina DPPU Supadio menjalankan program ini secara sistematis sehingga apa yang sudah dilakukan dapat memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Upaya itu bermuara pada penurunan kasus stunting, yang dibuktikan dengan turunnya prevalensi stunting di Desa Mekar Sari yang merupakan desa binaan dari CSR DPPU Supadio. Pemda KKR mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Pertamina DPPU Supadio, agar dapat memotivasi sektor lainnya.
Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada berbagai pihak, salah satunya adalah Pertamina melalui program CSR-nya yang mendorong untuk melakukan upaya penurunan stunting di Kubu Raya.
“Pemerintah Kubu Raya kini terus melakukan terobosan dan langkah strategis dalam upaya penanganan kasus stunting, target Kubu Raya adalah mencapai zero stunting, dan ini semua perlu adanya kolaborasi dan tanggung jawab bersama. Namun demikian, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendorong untuk melakukan upaya penurunan stunting di Kubu Raya,” ujar Sujiwo dalam sambutannya.
Pada kesempatan tersebut juga, Pertamina DPPU Supadio memberikan sharing best practice kepada seluruh mengenai peran dunia usaha (CSR) dalam upaya penurunan stunting di Kubu Raya.
Secara terpisah, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Arya Yusa Dwicandra menyampaikan bahwa program CSR Pertamina Sehati ini merupakan salah satu program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) perusahaan.
Tanggung jawab ini pun mendukung pemerintah dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan khususnya nomor 3 yaitu Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia.
“Alhamdulillah dengan raihan penghargaan ini dapat memberikan penyemangat tambahan untuk kami dalam menjalan program CSR yang berfokus pada kesehatan yang berkelanjutan” ujarnya.(r)