INIBORNEO.COM, Pontianak – Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dilepas langsung oleh Bank Indonesia dan Lantamal XII di Mako Lantamal XII, Rabu (22/02). Ekspedisi ini akan menyambangi 5 daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil).
“Kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat merupakan kerjasama TNI AL dengan Bank Indonesia sejak 2011 dan sudah dilaksanakan 3 kali yakni pada 2018, 2022 dan 2023,” kata Komandan Lantamal XII, Suharto.
Suharto menuturkan bahwa ekspedisi ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dan untuk menunjukkan kekuatan rupiah sebagai kedaulatan NKRI, terutama di daerah perbatasan.
“Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 akan mengunjungi 5 daerah yakni Pulau Karimata – Desa Betok, Pulau Cempedak – Kendawangan, Pulau Maya – Dusun Besar, Pulau Pelapis dan Pulau Padang Tikar. Kegiatan ini merupakan yang ke-2 dalam tahun 2023,” ungkapnya.
Hari Widodo, Direktur Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, mengapresiasi dan berterima kasih kepada TNI AL yang terus berupaya penuh untuk menyalurkan rupiah ke seluruh pelosok di Indonesia.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu penyediaan uang layak edar di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau dengan transportasi umum. Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah serta Program Sosial Bank Indonesia (CSR) bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat dengan penyaluran bantuan disektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi,” tutur Hari.
Lanjut, Hari mengatakan bahwa sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2022, Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut telah melaksanakan 92 kali kegiatan Kas Keliling 3T dengan 480 pulau 3T terkunjungi.
Pada tahun 2023 BI dan TNI AL bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023”, dimana pada tahun 2023 ini akan dilaksanakan kegiatan kaskel 3T sebanyak 17 kali di 17 Provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, sekaligus mewakili Gubernur Kalbar, Ignasius menyatakan bahwa rangkaian kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat tahun ini diharapkan mampu menciptakan rasa cinta, rasa bangga dan paham rupiah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sinergi pemerintah daerah bersama seluruh pemangku kebijakan untuk terus mendorong pengembangan ekonomi literasi industri dan akses jasa keuangan bagi masyarakat.
“Secara tidak langsung ini juga mendorong keterlibatan dan edukasi masyarakat yang akan lebih berdaya bila dibarengi dengan sosialisasi program perluasan akses keuangan yang aktif dan sesuai dengan kebutuhan usaha masyarakat,” pungkasnya.