INIBORNEO.COM, Pontianak – Gerakan Berbagi Antara Kita mengadakan diskusi bertajuk “Sudut Pandang Kesehatan Mental Komunitas Tuli Kalimantan Barat,” dengan tujuan mengangkat isu kesehatan mental di kalangan masyarakat, khususnya anak muda.
Acara ini melibatkan sejumlah pemerhati kesehatan mental dan berlangsung pada Sabtu, 19 Juni, dengan peserta dari Komunitas Tuli West Borneo Deaf Community, serta penerjemah bahasa isyarat dari Klik Peduli Inklusi dan Duta Bahasa Kalimantan Barat 2020.
Hervian Putra Pratama, pendiri Gerakan Berbagi Antara Kita, menyoroti bahwa komunitas Tuli sering kali kurang mendapat perhatian. Ia menegaskan bahwa mereka memiliki hak yang sama dalam menyuarakan pendapat, terutama mengenai kesehatan mental yang juga mereka alami.
“Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan gambaran tentang kondisi kesehatan mental komunitas Tuli di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Diskusi ini diikuti oleh sekitar 20 peserta, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat umum, terutama orang dengar, agar tidak mendiskriminasi atau memperlakukan komunitas Tuli secara berbeda. Selain itu, Putra berharap pemerintah dan pihak terkait dapat merumuskan kebijakan yang lebih inklusif, berdasarkan kebutuhan dan keinginan komunitas Tuli, untuk menjamin kesetaraan hak dalam kehidupan sosial maupun di dunia kerja.
“Kegiatan ini sepenuhnya didukung oleh berbagai pihak, termasuk narasumber dan penyedia perlengkapan acara, yang berkontribusi secara sukarela,” tambah Putra. Ia juga menjelaskan bahwa Gerakan Berbagi Antara Kita, meskipun masih baru, telah berkontribusi dalam berbagai bidang seperti pendidikan, pengembangan diri, sosial, dan kesehatan mental.
“Kami sudah aktif mengajar anak-anak di tepian Sungai Kapuas setiap minggu, serta mengembangkan gerakan literasi hingga ke pedalaman Kampung Tanjung Saleh, Sungai Kakap. Kami juga menyuarakan isu kesehatan mental di kampus-kampus dan sekolah-sekolah,” katanya.
Selain itu, komunitas ini terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti berbagi nasi dan donasi. Selama Ramadan, mereka mengadakan kegiatan berbagi dengan anak-anak panti, hafiz Alqur’an, dan warga jalanan.
Putra juga menyebutkan bahwa komunitasnya telah bekerja sama dengan salah satu startup kesehatan, di mana mereka ditunjuk sebagai pengelola Divisi Pendidikan, dengan dukungan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, sebagai penasihat.(*)