INIBORNEO.COM, Pontianak – Usianya baru 18 tahun, namun Nura Husna Sahila sudah menginjakkan kaki di Tanah Suci sebagai jemaah calon haji tahun ini. Penghapal Quran asal Kota Pontianak ini tercatat sebagai jemaah calon haji (JCH) termuda dari Kalimantan Barat, menggantikan sang ayah yang telah wafat.
Nura jemaah calon haji dari Kota Pontianak menunaikan ibadah haji menggantikan mendiang ayahnya, Ustaz Sarijan, yang wafat pada 23 Ramadan 1446 H (23 Maret 2025), hanya beberapa bulan sebelum keberangkatan.
Sang ayah telah mendaftar haji sejak tahun 2012 bersama sang ibu, Marsuni Abdul Malik. Setelah penantian 13 tahun, kursi haji yang seharusnya menjadi milik almarhum, kini dilanjutkan oleh putrinya.
“Perasaannya campur aduk. Senang karena bisa berhaji di usia muda,” ungkap Nura.
Di sisi lain, ia juga merasa sedih karena harus menggantikan sang bapak yang sudah meninggal dunia. “Semoga ini menjadi pahala untuk beliau,” katanya.
Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, Nura mengaku mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Ia rutin berolahraga dan menjaga pola makan. Ia juga memperbanyak doa agar ibadahnya diterima dan almarhum ayahnya mendapatkan kedamaian.
Pelayanan dan pendampingan dari Pemkot dan Kemenag Kota Pontianak, menurut Nura, sangat membantu selama proses pemberangkatan. Ia menilai pelayanan yang diberikan sudah sangat baik, mulai dari awal sampai keberangkatan.
“Apalagi karena posisi bapak waktu itu sudah sampai proses akhir, jadi semua harus diurus ulang agar saya bisa menggantikan,” ceritanya.
Nura berharap perjalanannya ke Tanah Suci tidak hanya menjadi pengalaman spiritual pribadi, tetapi juga bentuk baktinya kepada orang tua.
“Semoga ibadah haji ini diterima oleh Allah, dan semoga Bapak tenang di sana karena sudah digantikan anaknya,” harapnya.