Potensi Alam Melimpah, Masyarakat Desa Beringin Rayo Keluhkan Akses Menuju Hutan

  • Share
desa Beringin Rayo

INIBORNEO.COM, Pontianak – Desa Beringin Rayo yang terletak di Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, memiliki hutan desa dengan potensi alam berlimpah seperti kayu gaharu, damar, rotan dan sebagainya. Akan tetapi akses menuju hutan desa masih susah sehingga masyarakat mengeluhkan hal tersebut.

“Di hutan desa banyak sekali potensi alamnya seperti hasil non kayu yakni gaharu, damar, rotan dan lain-lain. Kalau pariwisatanya, ada alam dan jenis binatang dilindungi. Ada juga air terjun,” kata Anwan, Kepala Desa Beringin Rayo.

Anwan melanjutkan bahwa potensi tersebut memiliki kendala akses yang jauh, terutama dari LPKHD terkait masalah akses ke jalan. Akibatnya, masyarakat desa Beringin Rayo mulai membuka usaha dengan menanam sayur yang terkadang dititip di warung-warung.

Neriana, salah satu anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD), mengatakan bahwa pemasaran juga termasuk salah satu kendala yang dimiliki oleh masyarakat Desa Beringin Rayo, terutama oleh ibu-ibu.

“Memang kita berkeinginan untuk usaha, misalnya disini sudah mulai membuat rebung kering. Kalua ada yang mau beli, ya kita jual. Kita ibu-ibu disini siap dan sanggup untuk berkebun atau bikin apa saja, tapi memang kendalanya di pemasaran itu,” tutur Neriana.

Lanjut, Ia berharap bahwa Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bisa memberdayakan ibu-ibu agar ibu-ibu memiliki kegiatan selain mengruus rumah tangga, juga dapat menghasilkan uang sendiri.

Hal tersebut diamini oleh Tuti, selaku Pendamping Desa, untuk membentuk Bumdes. “Kita perlu membentuk tempat usaha milik desa yang mana badan usaha milik desa ini harusnya memang dikelola oleh masyarakat desa sendiri dan yang dikelola dan dikembangkan adalah semua potensi yang ada di desa,” ucapnya.

Yayasan Sangga Bumi Lestari merasa penting untuk mendukung perhutanan sosial melalui peraturan-peraturan desa, anggaran pendapatan desa dan bahkan perhutanan sosial harus menjadi bagian dari badan usaha milik desa yang kedepannya jika dikelola dengan baik dan benar akan bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat.

“Bagaimana caranya perhutanan sosial kemudian bisa menjadi pembangunan desa maka yang paling pertama kali lakukan adalah datang ke desa dan berdiskusi dengan pengurus desa serta LDPH untuk melihat apa yang sudah terjadi saat ini,” jelas Ronny Christianto, perwakilan Yayasan Sangga Bumi Lestari.

Ronny juga menyampaikan bahwa perhutanan sosial disiapkan oleh pemerintah untuk diakses oleh desa-desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Oleh sebab itu, Yayasan Sangga Bumi Lestari datang ke desa untuk berdiskusi bersama masyarakat desa untuk memikirkan dan merancang masa depan yang lebih baik melalui perhutanan sosial dan pembangunan desa,

“Kami dari pemuda menanggapi dengan antusias sekali, karena kedatangan Yayasan Sangga Bumi Lestari dirasa bisa membantu kami untuk membangun desa Beringin Rayo ini agar bisa menjadi desa yang mandiri,” kata salah satu tokoh pemuda desa Beringin Rayo, Beni.

Terakhir, Anwan juga menyambut dengan hangat kedatangan Yayasan Sangga Bumi Lestari ke desa Beringin Rayo dengan harapan bisa membantu pembentukan bumdes dan mengembangkan desa.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *