BATU AMPAR – Masih adanya kasus stanting disejumlah wilayah Kubu Raya membuat IMA World Health bersama PPSW Borneo Kalbar kian gencar mensosialisasikan bahaya stanting dan antisipasi pencegahan stanting bagi masyarakat tertutama di Desa Batu Ampar Kubu Raya.
Direktur PPSW Borneo Barat, Reny Hidjazie menerangkan stanting bukan penyakit menular, namun bisa terjadi akibat asupan gizi yang tidak seimbang. “Karenanya saya rasa penting bagi kami untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami bagaimana cara menghindari stunting sejak dini,” jelasnya disela-sela Peringatan Hari Gizi Nasional ke-58 di Desa Batu Ampar, Minggu (11/2).
Selain menghambat perkembangan dan pertumbuhan, stunting juga bisa menurunkan fungsi kekebalan, kecerdasan hingga menyebabkan penyakit jantung. Stunting merupakan kasus pertumbuhan anak yang terganggu, karena kurang asupan gizi yang dibutuhkan tubuh.
Karenanya dia menilai, sangat penting bagi orang tua untuk mendeteksi masalah stunting pada anak sedini mungkin.
“Orang tua harus tahu anaknya stunting apa tidak dengan memantau pertumbuhan anaknya, karenanya penting bagi kita untuk mengedukasi masyarakat agar tahu bagaimana mencegah atau mengantisipasi terjadinya stunting,” paparnya.
Kasus stunting pada anak lanjut dia, pada dasarnya masih bisa dicegah dengan cara memberikan makanan yang kaya akan protein terutama protein hewani pada anak.
Sebelumnya Kepala Bappeda Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan berdasarkan data yang ada saat ini, jumlah kasus stunting di Kubu Raya masih mencapai kisaran 34,8 persen. Jumlah tersebut dinilai masih cukup tinggi, karena pihaknya sangat menyambut baik adanya upaya para pihak dalam menekan kasus stunting, apalagi belakangan kata dia masih ada ditemukan kasus stunting di Kubu Raya.
“Saya berharap kerjasama semua pihak untuk mengatasi maslah stunting ini bisa terus ditingkatkan, setidaknya pada tahun 2019 mendatang angka stunting bisa turun menjadi sekitar 25 persen,” kata Yusran Anizam
Melihat antusias Pemkab Kubu Raya cukup baik dalam menekan kasus stunting, Reny Hidjazie pun memberikan atensi khusus untuk Kubu Raya karena saat ini kabupaten Kubu Raya menjadi salah satu daerah dengan angka stunting cukup tinggi di Indonesia. Saat ini kata Reny, memfokus wilayah mereka di Kubu Raya berada pada lima kecamatan Kubu Raya, seperti Kubu, Terentang, Sungai Raya, Batu Ampar dan Sungai Kakap.
Fasilitator PPSW Borneo di Kubu Raya, Evi menambhakan dalam rangka dengan peringatan Hari Gizi Nasional ke-58 dan Kampanye Gizi, pihaknya melaksanakan beberapa kegiatan diantaranya kampanye cegah Stunting, konseling gizi, pemeriksaan kesehatan serta kegiatan hiburan Japin dan Fashion Show Buah dan Sayur.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan ini, termasuk pemerintah desa Batu Ampar yang telah memfasilitasi kegiatan ini,” katanya.
Kepala Desa Batu Ampar, Junaedi Abdullah mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi terlaksananya kegiatan itu. Dia berharap, dengan adanya sosialisasi kesehatan ini, masyarakat bisa semakin sadar untuk menjaga kesehatan keluarga dan memenuhi asupan gizi anak-anaknya.
“Untuk peningkatkan taraf kesehatan masyarakat, kami dari Pemdes Batu Ampar juga selalu menganggarkan biaya melalui Posyandu. Untuk itu, kami harapkan setiap kader posyandu bisa aktif dan dapat mensosialisasikan kepada masyarakat agar aktif datang ke posyandu,” pungkasnya.