Yuzarsif Scarf, Mengabadikan Ikon Kota Pontianak dalam Kerudung

  • Share
Ikon Kota Pontianak dalam jilbab
Salah satu series kerudung 'Pontianak Raye 2023' yang menampilkan ikon Kota Pontianak.(AWP)

INIBORNEO.COM, Pontianak – Mengabadikan ikon Kota Pontianak kerudung mungkin baru sedikit yang melakukan. Salah satunya Yuzarsif Scarf and Totebag, jenama kerudung cetak yang diluncurkan 12 Maret lalu.

“Ide ini berawal dari diskusi dengan salah satu kerabat untuk mengangkat ikon lokal. Sedangkan warna dan desain disesuaikan dengan selera pasar,” ujar Dina Defiani, pemilik Yuzarsif Scarf dan Totebag. Warna pastel dipilih karena selain lembut juga merupakan warna yang digemari banyak konsumen.

Peluncuran rangkaian model kerudung ini bertajuk ‘Pontianak Raye Series’. Adapun ikon yang dicetak dalam kerudung tersebut adalah ikon Tugu Digulis, Masjid Jami, Tugu Khatulistiwa, Jembatan Tol hingga Keraton Kadriah.

Rangkaian kerudung dan pouch dari Yuzarsif Scarf and Totebag

Di sisi lain, pemilihan ikon ini adalah sebuah upaya mewujudkan upaya menumbuhkan kecintaan pada Kota Pontianak, sekaligus mengenalkan landmark ini kepada masyarakat banyak.

Dalam rangkaian ini, terdapat warna-warna pastel yang dalam dipilih sesuai cita rasa konsumen. Sebut saja dusty pink, baby blue, vanila, salem, atau mint. Dina mengerjakan rangkaian kerudung ini cukup serius, dia bekerjasama dengan ilustrator profesional untuk menggambar di kerudung jenamanya. Rangkaian kerudung ini diberi nama Maryam, Fatimah, Khadijah, Aisyah, Ruqayyah, Siti Hajar, Hawa, Zulaikha, dan Annisa.

Dina, berpose dengan salah satu model kerudung yang diluncurkannya.

Dina pun cukup selektif memilih bahan kerudung. Kerudung Yuzarsif menggunakan bahan Voal Ultrafine dan Voal Ultrasatin. Voal atau voile ultrafine ini merupakan material kerudung yang tidak menerawang, serta nyaman untuk digunakan saat beraktivitas. Voal ultrasatin memberikan unsur kemewahan karena efek kilap pada kainnya, dan cocok digunakan pada sacara formal serta pesta. Kerudung ini pun menggunakan teknik pemotongan lasercut sehingga memberikan hasil yang rapi.

Dina sendiri merupakan alumni Inkubator Bisnis Bank Indonesia. Program ini merupakan pendampingan bagi usaha mikro, kecil dan menengah untuk pengembangan wirausaha. Usahanya dimulai dengan memproduksi totebag dan pouch atau dompet lukis. Dipenghujung 2018, Dina memutuskan menggunakan teknik printing untuk produksi karyanya.

Kerudung ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp200 ribu hingga Rp250 ribu. Jika tertarik, dapat langsung ke lokasi butik yang bertempat di Jalan Husein Hamzah Kompleks Batara Indah 2 blok B no. 30, Pontianak, pada pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *