INIBORNEO.COM, Pontianak – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Anna Reynhard Silitonga berkunjung ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Pontianak, Selasa (27/10/2020) pagi.
Di Lapas Perempuan Pontianak, istri Dirjenpas Irjen Pol Reynhard Silitonga mengaku terpukau dengan kreativitas warga binaan dalam menghasilkan produk kerajinan tangan serta lukisan. Dia berpesan, walau di dalam Lapas, warga binaan harus tetap produktif dan terus meningkatkan kreativitas sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.
“Saya sangat senang saat melihat hasil karya warga binaan yang kreatif. Saran saya, kreativitas ini tersu ditingkatkan, agar pemasarannya lebih baik lagi,” kata Anna.
Anna juga mengingatkan agar petugas Lapas dan warga binaan, selalu menjaga kesehatan, kebersihan serta menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi corona seperti sekarang ini. “Harus tetap semangat. Tetap jaga kesehatan dan kebersihan di lingkungan Lapas Perempuan Pontianak,” ujar Anna.
Dalam kunjungan tersebut, Anna diminta meresmikan Gereja Katolik St Teresa Benedikta yang baru selesai dibangun berkat bantuan serta kerja sama dengan Keuskupan Agung Pontianak. Kemudian melepas bibit ikan nila yang dikelola warga binaan dan menjadi salah satu program unggulan.
“Program unggulan seperti ikan nila ini harus segera dikembangkan. Ke depan, mungkin dapat menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait, untuk mendukung program-program unggulan Lapas Perempuan Pontianak,” ucap Anna.
Anna juga diberi kesempatan untuk memberikan pengarahan penguatan terhadap Paguyuban Ibu-ibu Pemasyarakatan (Pipas). Menurut dia, sebagai perempuan dan seorang istri, haruslah mendukung setiap kinerja suami.
“Untuk para istri, agar dapat selalu mendukung kinerja suami dalam bekerja, serta berbagi pengalaman selama mendampingi suami,” harap Anna.
Sementara itu, Kapala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Perempuan Kelas IIA Pontianak, Jaleha Khairan Noor menyampaikan, seluruh petugas dan pegawai semakin termotivasi untuk semakin meningkatkan integritas kerja.
“Harapannya, kedatangan Ibu Anna ini bisa menyemangati petugas agar semakin berintegritas dalam bekerja serta memberikan dorongan kepada para pegawai untuk bisa bekerja lebih giat dan lebih baik lagi,” kata Jaleha.
Menurut Jaleha, seremonial kunjungan berlangsung sukses. Semua rencana acara dan kegiatan terlaksana dengan baik.
“Beliau juga bersemangat saat pengucapan jargon “Laperti Pasti Keren” yaitu singkatan Lapas Perempuan Pontianak profesional akuntabel sinergi transparan inovatif kreatif energik ramah edukatif non pungli,” ujar Jaleha.
Jaleha juga mengenalkan maskot Lapas Perempuan Pontianak yakni kupu-kupu. Menurut dia, kupu-kupu terinspirasi dari metamorfosisnya. Yakni berawal dari ulat, kemudian berubah menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu.
“Sesuai dengan tupoksinya Lapas Perempuan Pontianak ingin merubah warga binaan perempuan menjadi orang yang baik dan berguna sehingga saat keluar, bisa berkiprah sebagaimana masyarakat pada umumnya,” tutup Jaleha. (r-papiadjie)