INIBORNEO.COM, Kubu Raya – Mulok Gambut dan Mangrove yang telah direncanakan sejak 2021 akhirnya resmi diluncurkan oleh ICRAF, pada Rabu (30/11) di Gardenia Resort Kubu Raya.
Mulok ini bertujuan untuk memberi pesan ajakan kepada generasi muda untuk mencintai dan mengelola lingkungan, khususnya gambut dan mangrove, serta sebagai #PahlawanGambut generasi muda siap untuk melanjutkan dan memahami ekosistem gambut dan mangrove.
“Saya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi tak terhingga, kepada Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, yang melalui kepemimpinan Bapak Bupati Muda Mahendrawan yang telah menunjukkan komitmen dan konsistensi yang begitu kuat terhadap kelestarian dan keberlanjutan ekosistem gambut di Kabupaten Kubu Raya,” kata Sonya Dewi selaku Direktur ICRAF Indonesia.
Ia menambahkan bahwa di dalam dokumen Strategi Jangka Panjang-Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim, kata “gambut” disebutkan sebanyak 27 kali, jauh lebih banyak dari kata “keanekaragaman Hayati” bahkan kata “konservasi”
Artinya, ekosistem gambut memang diakui memegang peranan penting dalam pencapaian target penanganan perubahan iklim Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, M. Ayub menuturkan, “Manfaat keberadaan gambut dan mangrove ini harus dinikmati oleh seluruh masyarakat Kubu Raya, berangkat dari sanalah kita berusaha menyambut baik inisiasi dan gagasan guna mendukung pemahaman mengenai lingkungan gambut dan mangrove ini harus diawali dari dari para generasi muda sebagai penerus bangsa, melalui pembelajaran dan pemahaman edukasi dijenjang SD dan SMP.”
Sebelumnya, Mulok Gambut dan Mangrove ini dilakukan uji coba di beberapa SD dan SMP di Kubu Raya dan mendapat respon positif. Persiapan sudah direncanakan yakni penyampaian materi kepada kelas 7 sampai kelas 9 dalam semua jurusan baik IPA, IPS maupun Bahasa Indonesia, serta praktik menanam tumbuhan di tanah gambut.
“Keterlibatan para pendidik yang digerakan bersama dari berbagai kecamatan tergabung menjadi satu semangat yang akan meneruskan penjalanan edukasi gambut dan mangrove di Kubu Raya ini dengan semangat Kepong Bakul untuk bergerak serentak berinovasi,” kata Muda Mahendrawan, Bupati Kubu Raya.
Setelah peluncuran Mulok Gambut dan Mangrove ini, ICRAF sudah menemui BPSD terkait support ke depannya kepada semua sekolah untuk biaya bahan cetak ataupun bahan-bahan lainnya.
“ICRAF mungkin akan mendorong juga supaya provinsi nantinya mau menyebarkan itu ke kapubaten-kabupaten yang lain,” kata Sonya.
Selain Mulok Gambut dan Mangrove, ICRAF juga berencana untuk bekerjasama dengan kabupaten dan desa pilot di Kubu Raya untuk membuat dan mengembangkan model bisnis dengan petani agar komoditi di luar lahan gambut bisa produksi berdasarkan praktek pertanian yang lestari kemudian untuk bisa mencapai pasar yang cukup bagus.