PONTIANAK – Hari kedua even Kalbar Extravaganza 2018 berjalan tak kalah meriah. Setelah di pagi hari menggelar lomba masak paceri nanas, even ini mengadakan diskusi terkait strategi pengembang dan promosi potensi wisata Kalbar. Diskusi tersebu, menghadirkan pembicara dari Badan Promosi Pariwisata Kota Pontianak (BP2KP), Disporapar Kota Pontianak, ASITA Kalbar, serta dihadiri oleh pegiat wisata Kalbar.
Ketua BP2KP Pontianak, Moch. Rizal Razikan menjelaskan dari sisi potensi wisata Kota Pontianak dan Kalbar pada umumnya tidak kalah dengan daerah lain. “Kembali tinggal mengemas pariwisata dengan baik serta promosi yang tepat. Kemudian tambah even – even dengan skala nasional dan internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Asita Kalbar, Hendray Nugroho Ekasaputra mengatakan Kalbar memiliki sejumlah potensi wisata yang unik dan menarik. Menurutnya ada tiga yang utama yakni ekowisata, budaya dan pertemuan.
“Seperti ekowisata kita memiliki taman nasional di Kapuas Hulu dan Kayong Utara. Untuk budaya satu di antara seperti cap go meh yang sudah masuk kalender even nasional,” katanya.
Dengan potensi yang ada menurutnya hanya tinggal dikemas dengan baik dan sesuai dengan standar yang ada. Selain itu, dalam hal promosi, perlu kiranya memperhatiak pasar yang tepat. agar promosi yang dilakukan tidak sia-sia dan cenderung tidak efektif.
“Kita perlu melakukan pemetaan pasar, mau ke mana pariwisata ini akan kita jual,” katnaya.
Dalam bincang wisata, BP2KP – Jewita Kalbar yang merupakan bagian dari rangkaian Kalbar Extravaganza 2018 yang digelar Jewita, 4-6 Mei di A Yani Magamall Pontianak menghadirkan sejumlah komunitas, diantaranya, Komunitas Blogger Pontianak, EDC, PCC, Genpi Pontianak, Jurnalis di Kalbar, Rumaktif, Hipmi Kalbar, Backpacker Kalbar serta pihak lainnya.