INIBORNEO.COM, Pontianak – Musyawarah Nasional (Munas) Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) yang digelar di Hotel Alimoer, Sabtu (30/8/2025) malam, menetapkan Suyanto Tanjung sebagai Ketua Umum MABT Indonesia periode 2025–2030.
Dalam pidato perdananya, Suyanto mengajak seluruh masyarakat Tionghoa untuk bergandengan tangan membesarkan MABT tanpa memandang latar belakang.
“MABT milik kita semua, tidak boleh ada sekat-sekat lagi. Baik yang besar, kecil, sederhana, maupun kaya, semuanya harus bersatu. Kita semua adalah Tionghoa Indonesia, bagian dari NKRI,” tegas Suyanto yang juga anggota DPRD Provinsi Kalbar.
Ia menekankan bahwa MABT bukan organisasi politik, melainkan wadah adat dan budaya yang berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Salah satu program prioritas yang dicanangkannya adalah pembangunan Rumah Adat Budaya Tionghoa di Kalimantan Barat.
“Kami ingin membangun kebersamaan lintas budaya. MABT juga akan selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan. Tidak ada dualisme, MABT hanya satu, solid dan berdiri untuk kepentingan bersama,” ujar pengusaha yang juga menjabat Ketua Asprov PSSI Kalbar ini.
Munas MABT Kalbar 2025 sendiri dibuka secara resmi oleh perwakilan Kesbangpol Kalbar. Meski persiapannya hanya sekitar dua minggu, suasana sidang berjalan penuh semangat persatuan. Sidang pleno definitif yang dipimpin Steven Greatness bersama Efendi dan Hendry Pangestu Lim (Ketua sebelumnya) akhirnya mengantarkan Suyanto Tanjung menahkodai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) MABT Indonesia.
