INIBORNEO.COM, Pontianak – Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat yang tergolong lambat di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Rudy M. Harahap, dalam Rapat Koordinasi Awal Kegiatan PISEW Provinsi Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2024 yang diselenggarakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Barat di Hotel Harris Pontianak, Senin (03/06).
Dalam acara tersebut, Rudy didampingi oleh Koordinator Pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat, Barlian F. Saragih, beserta tim. Kepala BPPW Kalimantan Barat, Mohd. Yoza Habibie, turut mengungkapkan bahwa tujuan dari Kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) melalui Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah adalah untuk meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur kawasan dengan memperhatikan kelestarian alam, fungsi, dan peranan kawasan tersebut.
“IBM juga memperhatikan keterpaduan infrastruktur dalam kawasan perdesaan untuk meningkatkan sosial ekonomi melalui pendekatan partisipasi masyarakat,” ujar Yoza.
Dalam uraiannya, Rudy menyampaikan bahwa Program PISEW akan memberikan dampak besar, yaitu peningkatan kualitas infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, penurunan stunting, serta peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan. “Program PISEW tidak bisa dilepaskan untuk mengatasi stunting. Jadi, kalau kita ingin mengatasi stunting, salah satunya adalah melalui pembangunan infrastruktur kawasan,” ungkap Rudy.
Rudy juga menegaskan bahwa Camat dan Kepala Desa memiliki peran penting dalam memitigasi risiko Program PISEW. “Camat dan Kepala Desa memiliki peran koordinasi, menjadi penghubung antara masyarakat, pemerintah kabupaten/kota, dan BPPW,” jelasnya. Mereka juga akan membantu dalam memastikan tidak terjadinya tumpang-tindih berbagai program di desa, tambahnya.
Dengan pelaksanaan Program PISEW ini, diharapkan terjadi percepatan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya memperkuat perekonomian daerah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kalimantan Barat.