INIBORNEO.COM, Pontianak – Bank BTPN Syariah memberikan pembiayaan prasejahtera produktif berkelompok yang disebut Tepat Pembiayaan Syariah, yakni pembiayaan tanpa jaminan yang diberikan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejahtera produktif khususnya perempuan. Pembiayaan ini diberikan khusus kepada perempuan yang ada di perdesaan atau pinggiran kota.
Salah satu yang mendapat manfaat dari program ini adalah Eka Apriyani, warga Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Sebelum bergabung dengan BTPN Syariah, Eka belum memiliki usaha dan kebetulan anaknya saat itu masih bayi. Lalu pada tahun 2015 ia bergabung dengan BTPN Syariah dengan pinjaman awal Rp 3 juta.
“Jadi saya awalnya minjam untuk usaha suami dulu dan kebetulan anak saya waktu itu masih bayi jadi saya belum bisa usaha. Alhamdulillah setelah suami mendapat dana pinjaman ini, saya sisihkan uangnya untuk usaha sendiri seperti sayur, keripik dan kue kering,” kata Eka ketika mendapat kunjungan dari BTPN Syariah, Kamis 25 Agustus 2022.
Alasan Eka memulai usahanya sendiri karena pendapatan dari usaha suaminya tidak menentu sehingga ia mulai berjualan untuk membantu pendapatan keluarga sehari-hari. Ia mempromosikan jualannya secara online, melalui whatsapp dan facebook.
“Sedusun ini kami ada grup, jadi jualannya di grup sesuai dengan pesanan hari itu. Dan saya sendiri juga yang mengantar ke pemesan, tapi misalkan pesanannya banyak,biasanya saya dibantu sama anak-anak saya,” lanjutnya.
Melihat kegigihan Eka dalam menjalankan usahanya selama 8 tahun bergabung, BTPN Syariah pun memberikan penambahan pembiayaan untuknya yang semula Rp 2 Juta menjadi Rp 8 juta.
“Alhamdulillah dengan bantuan pinjaman ini dapat menambah modal jualan, terutama untuk beli bumbu dan bahan jualan,” tuturnya.
Corporate and Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin menjelaskan bahwa selain Eka, terdapat 23 ribu perempuan Kalbar lainnya yang merasakan manfaat program Tepat Pembiayaan Syariah ini.
“Tidak hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha, Tepat Pembiayaan Syariah juga mengupayakan pemberdayaan melalui Pelatihan dan Pendampingan yang berkala dibidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan,” katanya dalam forum diskusi dengan jurnalis di acara Media Kitchen Tour BTPN Pontianak, Kamis 25 Agustus 2022.
Menurut Ainul, program Tepat Pembiayaan Syariah memiliki paket komplit untuk memberikan perubahan kehidupan nasabah prasejahtera meliputi:
Pertama, yaitu Paket Keuangan yang berupa bantuan modal usaha untuk membangun dan mengembangkan usaha produktif. Bantuan ini kemudian dikembalikan dalam bentuk angsuran dua minggu.
“Nasabah juga memperoleh manfaat tambahan lainnya yaitu asuransi jiwa untuk nasabah dan suami, tabungan, serta pembebasan angsuran setiap Hari Raya Idul Fitri. Setelah 3 siklus dapat dilalui dengan baik, nasabah akan mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pembiayaan perbaikan rumah dan pendidikan anak,” lanjutnya.
Yang kedua, yaitu Program Pembedayaan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan melalui program pendampingan berkelanjutkan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas.
Ketiga, Sistem Keanggotaan yaitu nasabah akan dikelompokkan dalam satu sentra yang anggotanya dipilih sendiri oleh nasabah, dipimpin oleh Ketua Sentra yang dipilih melalui kesepakatan bersama.
Terakhir adalah Pendampingan yang akan didampingi oleh petugas lapangan terlatih yang biasa disebut Community Officer.
“Secara rutin Community Officer kami melayani dan memberikan pendampingan kepada nasabah dengan cara bertemu di tempat-tempat nasabah,” ujarnya.
Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kalbar dan Kaltim, Andi Agus Setiawan, menuturkan bahwa sejak tahun 2015 hingga Juni 2022 saat ini pembiayaaan yang sudah tersalurkan kurang lebih 71 Miliar kepada 23 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif di Kalbar.
“Total sudah ada 2000 sentra yang tersebar di 12 titik lokasi dari Tebas Sambas hingga Sintang, lalu Pontianak dan Kubu Raya,” tuturnya.
Ia berharap dengan potensi Kalbar yang begitu besar, perempuan produktif di Kalbar bisa tumbuh menjadi masyarakat yang produktif dan meningkatkan taraf kehidupan lebih baik.