INIBORNEO.COM, Pontianak 28 April 2021 – Berada di Provinsi Kalimantan Barat hari ini, Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) Ir. Hartono, M.Sc, terus
melakukan koordinasi dan membangun sinergi dengan pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan.
Dalam periode kedua mandat BRGM ini, selain perlu konsolidasi hasil restorasi gambut periode pertama, melanjutkan percepatan restorasi gambut, juga diperlukan penguatan koordinasi untuk percepatan rehabilitasi mangrove. Mengingat target rehabilitasi mangrove tahun 2021 ini sebesar 83.000 hektar.
Provinsi Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi prioritas dalam restorasi gambut dan
rehabilitasi mangrove. Keberhasilan upaya perbaikan lingkungan setempat bukan hanya
mengurangi potensi kebakaran berulang tapi juga pengendalian perubahan iklim dan isu lingkungan global.
Adapun sebaran luasan mangrove di Kalimantan Barat sekitar 176.455 hektar. Sesuai dengan fokus area kelola yang sudah disusun tahun 2021, BRGM bersama KLHK akan merehabilitasi pada area seluas 6.570 hektar.
“Mangrove adalah ekosistem lahan basah penting dan pengelolaannya perlu dilakukan
secara tepat dan terpadu. Kita semua ingin mangrove dapat dikelola secara lestari untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat.” kata Hartono, Kepala BRGM.
Nelayan dan masyarakat pesisir adalah komunitas penting yang menjadi bagian dari ekosistem mangrove. Dalam hal rehabilitasi, masyarakat diposisikan sebagai pelaku dan penerima manfaat langsung dari rehabilitasi mangrove. Hal itu ditegaskan lagi oleh Kepala BRGM pada acara penanaman simbolis hari ini di Mempawah, Kalimantan Barat dimana penanaman nantinya akan melibatkan kelompok masyarakat.