INIBORNEO, Sintang – Via ferrata, jalur besi pendakian di Bukit Kelam resmi diluncurkan, Selasa (3/12/2019). Peresmian dilakukan langsung oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno, engan dihadiri oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penyerahan ijin usaha penyediaan jasa wisata alam dan pelepasan perdana tim pendakian Gunung Kelam. “Kegiatan ini adalah momen penting bagi Sintang. Kita tentu ingin Sintang dikenal dengan pendakian batu monolith terbesar di Indonesia,” ungkap Jarot.
Dengan semakin baiknya fasilitas penakian tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Sintang itu optimis, akan banyak wisatawan yang tertarik berkunjung ke Bukit Kelam. “Orang akan tertarik untuk datang kemari. Semoga Sintang semakin dikenal luas,” kata dia.
Kepala BKSDA Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta, mengatakan bahwa pihakny sangat antusias dengan keberadaan potensi yang ada di taman wisata alam Gunung Kelam. BKSDA menurutnya ingin melakukan upaya konservasi yang memiliki dampak ekonomis dengan tetap menjaga tatanan sosial budaya lokal yang telah ada.
“Kondisi kita memang belum sempurna, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi lagi dalam upaya optimalisasi konservasi dan pemanfaatan ekowisata Gunung Kelam,” kata Sadtata.
Dia berharap seluruh elemen masyarakat dapat dapat mempromosikan pendakian Bukit Kelam menjadi destinasi pendakian ditingkat internasional.
Peluncuran via ferrata tersebut, ditandai dengan pemukulan gong sebanyak tujuh kali. Dilanjutkan kemudian dengan penerimaan plakat dari kepala BKSDA Kalbar. Di akhir acara Bupati Sintang melepas rombongan pendaki perdana, yang terdiri dari Kepala BKSDA Kalbar dan PASI Teritorial Korem 121 Alambhana Wanawai Sintang, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.