PONTIANAK, iniborneo – Stasiun Klimatologi Mempawah memprakirakan pada bulan September 2018, akan terjadi musim hujan. Hujan diprakirakan akan terjadi cukup merata pada awal september, sehingga kebkaran hutan dan lahan (Karhutla) dapat diminimalisir
KEpala Stasiun Klimatologi Mempawah, Wandayantolis, mengatakan distribusi curah hujan pada bulan Agustus 2018 secara umum berada dalam kategori rendah dengan curah hujan berkisar antara 0-50 mm/bulan. Dia bilang, curah hujan tertinggi sebesar 207 mm/bulan terjadi di Kabuaten Sintang (Senaning), sedangkan Curah Hujan terendah sebesar 7 mm/bulan terjadi di Kabupaten Ketapang (Delta Pawan).
“Pada dasarian 1 hingga dasarian 3 selama bulan Agustus curah hujan konsisten berada pada bawah normal. Peningkatan curah hujan terjadi pada akhir dasarian III didukung adanya anomali suhu muka laut sekitar Kalimantan Barat lebih hangat dari normalnya menyebabkan potensi produktivitas uap air dan awan menjadi meningkat serta adanya sirkulasi Eddy dan meluruhnya Siklon Tropis di wilayah Filipina. Daerah Zona Musim 265 Kalimantan Barat yang meliputi wilayah Ketapang bagian selatan telah memasuki musim kemarau sejak Juli dasarian 3,” paparnya.
Sedangkan untuk prospek di bulan Septeber ini, lanjut dia, secara umum curah hujan diprakirakan berkisar antara 101 – 300 mm Curah Hujan < 101 mm terjadi di sebagian wilayah di Ketapang, Kayong Utara, Bengkayang, dan Melawi. untuk curah hujan > 300 mm diprakirakan terjadi di sebagian wilayah di Bengkayang, Landak, Mempawah, Sanggau, Sekadau dan Sintang. Sedangkan Secara umum sifat hujan di prakirakan Normal dan Atas Normal.
“Sifat hujan Bawah Normal diprakirakan terjadi di sebagian daerah di Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara, Ketapang, Singkawang, Kubu Raya, Landak, Mempawah, Melawi, Sambas, Sanggau dan Sintang. Wilayah Kalimantan Barat pada awal September secara umum diprakirakan terjadi hujan, yang cukup merata di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” terangnya.
Dengan adanya hujan yang diprakirakan merata itu, tambahnya, cukup membantu penanganan karhutla di Kalimantan Barat, masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan kondisi iklim terkini untuk melakukan perencanaan aktivitas maupun kesiapsiagaan penanggulangan bencana. (admin)