INIBORNEO.COM, KAYONG UTARA – Kabupaten Kayong Utara melakukan inovasi dalam penanganan penurunan stunting dengan mencoba memproduksi suplemen serbuk rumput laut dalam bentuk tablet. Nantinya tablet tersebut bisa dikonsumsi oleh anak usia 7 bulan hingga 59 bulan.
“Inovasi ini inisiasi dari Wakil Bupati Kayong Utara yang juga sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di sini. Inovasinya merupakan duplikasi dari kunjungan di Kabupaten Sukoharjo beberapa waktu lalu,” demikian dikatakan Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Kayong Utara, Iwan Dwi Purnomo.
Duplikasi yang sudah dilakukan menjadi pilot projek Kabupaten Kayong Utara dalam upaya penurunan stunting. Inovasinya nanti dalam bentuk serbuk suplemen rumput laut yang diolah menjadi bahan kapsul. Cara penggunaannya, bisa dengan mencampur suplemen tersebut dengan makanan ataupun es krim.
Informasinya, pembuatan serbuk ini sudah dijalankan di Sukoharjo. Alhasil, 67 persen angka stunting bisa turun di sana. Harapan dia bila diduplikasikan di Kayong, ini juga bisa menjadi suplemen tambahan untuk perbaikan nutrisi anak.
Rencananya, inovasi ini akan dijalankan antara bulan Juli atau Agustus. Dalam tindak lanjut nanti, pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi terhadap kegiatan ini dengan sasaran teman-teman Tim Pendamping Keluarga, karena TPK inilah yang bakal banyak berinteraksi dengan masyarakat.
“Untuk tahap awal, percontohannya di dua desa dengan sasaran 60 bayi dan balita,” ujarnya.
Jika berhasil, maka tindakan yang sama akan dilakukan di daerah lain dengan sebarannya lebih diperluas.
Untuk saat ini, produksi suplemen tersebut ada di Sukoharjo. Tetapi jika ini berhasil, bukan tak mungkin produksi akan dilakukan di Kayong Utara.
“Sebab ketika ke sana, teknologi produksinya juga sudah dilihat dan kemungkinan bisa diproduksi di Kayong Utara. Tentunya dengan dampingan dari pihak yang memproduksinya” ujarnya lagi.
Di tempat sama Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat Pintauli Romangasi Siregar memandang pengembangan inovasi yang telah dilakukan oleh Provinsi lain lantas ditangkap dan diadopsi oleh Kabupaten Kayong Utara patut diberi apresiasi.
Pinta menilai apapun langkah dan tindakannya jika bertujuan untuk mempercepat penurunan stunting di Kalbar mesti langsung dieksekusi. Jika hasilnya memberikan efek positif, iapun akan turun kembali ke Kayong Utara untuk mencoba penerapan yang sama di daerah lain di Kalbar.
“Nanti dalam tiga bulan pasti akan kelihatan hasilnya. Mudah-mudahan memberikan banyak manfaat bagi bayi dan anak,” tutupnya.