INIBORNEO.COM, PONTIANAK – Tempoyak, makanan yang terbuat dari fermentasi daging buah durian ini merupakan salah satu masakan khas yang biasa dinikmati masyarakat Kalbar. Bagi masyarakat Kalbar, tentunya tidak asing dengan cita rasa masakan yang satu ini.
Tempoyak terkenal dengan rasanya yang nikmat dan penuh rasa apalagi jika disandingkan dengan nasi panas, sehingga tak heran masakan ini sangat populer di kalangan masyarakat Kalbar. Bahkan tidak sedikit yang menjadikan makanan ini sebagai makanan kegemarannya.
Berbekal dari ketenaran masakan inilah, relawan Srikandi Ganjar lantas membuat pelatihan pembuatan Tempoyak bagi perempuan Milenial di Kelurahan Bangka Belitung Laut, Pontianak, pada Rabu (31/5/2023).
“Kegiatan kami hari ini adalah pelatihan pembuatan tempoyak dari fermentasi durian,” ungkap Koordinator Wilayah (Korwil) Srikandi Ganjar Kalbar Putri Adelia di sela-sela kegiatan.
Perempuan berusia 22 tahun tersebut mengatakan masakan tempoyak berbahan dasar durian ini, biasanya dicampur dengan udang dan teri. Semua bahan dasarnya gampang didapat. Jika sudah musimnya tiba, Kalbar akan dibanjiri dengan buah durian yang tidak habis jika hanya dinikmati sebagai buah saja. Karena itu, pihaknya ingin memberikan pelatihan pembuatan Tempoyak agar perempuan milenial dapat mengetahui dan dapat membuat sendiri makanan yang menjadi ciri khas daerah mereka.
“Di Kalimantan Barat, kami menghasilkan banyak sekali durian. Dan, sering durian ini busuk duluan. Karena hal itu, para penghasil durian membuat tempoyak ini agar tahan lama,” ujarnya.
Selain mengasah kemandirian dan kemampuan memasak, Srikandi Ganjar ingin agar para perempuan Milenial ini dapat mengembangkan potensi salah satu kuliner khas daerah menjadi peluang usaha yang bisa meningkatkan perekonomian keluarga hingga meningkatkan perekonomian daerah.
“Kami pengin ke depan ini bisa menjadi salah satu pilihan dan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan potensinya. Selain itu, bisa meningkatkan potensi ekonomi di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Perempuan yang akrab disapa Adel ini juga mengatakan, melalui pelatihan ini, Srikandi Ganjar Kalbar juga mendorong mereka agar menjadi pengusaha usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau wirausahawan.
“Kami mendorong para perempuan milenial untuk meningkatkan skill. Dengan pelatihan ini, bisa membuka wawasan bagi mereka bahwa menghasilkan uang itu tidak hanya dari bekerja kantoran, tetapi juga bisa membuka kesempatan sebagai wirausahawan,” jelasnya.
Adel mengatakan pihaknya terinspirasi oleh sosok Ganjar Pranowo yang selalu mendorong pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia untuk berkembang dan meningkatkan kemampuan dalam berbagai bidang, terutama kuliner. Gubernur Jawa Tengah ini juga mendukung dan mengangkat produk UMKM agar bisa go international.
Sementara itu, Nina Safitri, peserta pelatihan pembuatan tempoyak, sangat antusias mengikuti jalannya pelatihan tersebut. Sebagai mahasiswi, perempuan berusia 22 tahun ini beruntung bisa mengetahui dan belajar memasak masakan khas daerahnya itu.
“Menurut saya, ini sangat bermanfaat bagi kami mahasiswa untuk belajar cara memasak tempoyak khas Kalbar,” ungkapnya.
Perempuan yang berkuliah di Universitas Tanjungpura tersebut kini bisa memasak masakan tempoyak dengan campuran udang dan teri.
“Tadi kami mulai dari cara membuat tempoyak ada yang dari fermentasi. Setelah difermentasi, kami membuat tempoyak dengan udang dan teri,” ujarnya.
Setelah menguikuti pelatihan memasak ini, Nina berencana membuka usaha kuliner dengan menu andalan tempoyak. “Kalau dari saya tertarik karena lumayan laku dijual lantaran makanan khas sini juga,” ucapnya.
Nina berharap Srikandi Ganjar terus menggelar kegiatan yang bermanfaat bagi perempuan di Kalbar. “Saya berharap ke depan lebih banyak pelatihan-pelatihan seperti ini yang digelar Srikandi Ganjar Kalbar,” ucapnya.
Nina juga berharap ke depan bisa bertemu dengan bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo. “Saya berharap bisa berjumpa bapak di Kalbar. Dan semoga menjadi pemimpin yang baik,” ucapnya.