Capacity Building BI Kalbar Kupas AI dan Pesona Garam Les

  • Share
Kunjungan ke Desa Les yang merupakan desa wisata di Bali

INIBORNEO.COM, Pontianak – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Barat menggelar Capacity Building Media Kalbar 2025 dengan dua fokus utama: pemahaman teknologi Artificial Intelligence (AI) bagi jurnalis dan studi pengelolaan desa wisata berbasis kearifan lokal di Desa Wisata Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali.

Dalam sambutannya, Melinda Merry, Analis Junior Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas media di era digital.

“Pelaksanaan Capacity Building ini untuk peningkatan kapasitas teman-teman, terutama menghadapi era digital di mana tidak dapat dihindari penggunaan AI yang marak. Kami berharap rekan-rekan media dapat optimal menggunakan perkembangan teknologi AI, tapi tetap mengedepankan batasan atau koridor kode etik jurnalistik,” ujarnya.

Pelatihan dan Diskusi AI

Dalam pelatihan dan diskusi bertema “Optimalisasi Pemanfaatan AI dalam Jurnalisme”, Bank Indonesia bekerja sama dengan komunitas Belajarlagi menghadirkan Haresti Asysy Amrihani, M.Med.Kom, praktisi media sekaligus kandidat doktor Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia.

Haresti memaparkan perkembangan teknologi, khususnya kemajuan AI di berbagai negara dan penerapannya di media Indonesia. Ia menjelaskan bahwa teknologi seperti ChatGPT, model bahasa buatan OpenAI yang mampu memahami dan merespons teks secara alami, kini banyak dimanfaatkan jurnalis.

“Cukup masukkan perintah atau data yang ingin dianalisis, ChatGPT dapat memprosesnya dengan cepat hingga menjadi sebuah berita,” jelasnya.

Meski demikian, Haresti mengingatkan agar penggunaannya tetap hati-hati. “Gunakan ChatGPT secara bijak karena potensi bias data tetap ada,” pesannya.

Studi Lapangan ke Desa Les

Selain pelatihan, peserta yang terdiri dari jurnalis Kalbar dan Pokdarwis Desa Jagoi, Bengkayang, diajak mengunjungi Desa Les, pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024.

“Kami juga menambahkan kunjungan ke Desa Les, Buleleng, Bali, supaya teman-teman mendapatkan gambaran bagaimana wujud perkembangan pariwisata di luar Kalimantan Barat sebagai tambahan wawasan,” tutur Merry.

Desa Les dikenal sebagai sentra garam tradisional yang sukses memadukan inovasi produk dan pariwisata edukasi. Peserta mendapat kesempatan melihat langsung proses pembuatan garam, inovasi garam aneka rasa, dan pengelolaan BUMDes Segara Giri yang menjadi kunci keberhasilan desa.

BI berharap pengalaman ini menginspirasi pengembangan desa wisata di Kalimantan Barat. “Kami berharap teman-teman bisa menuangkan dalam bentuk tulisan supaya tulisannya menjadi inspirasi bagi kita di Kalimantan Barat baik pemangku kebijakan maupun regulator untuk bisa sama-sama mengembangkan desa wisata,” tambahnya.

Sebagai penutup, Merry juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jurnalis dan perwakilan Pokdarwis Desa Jagoi yang sudah mengikuti kegiatan ini. “Semoga kegiatan ini memberikan banyak manfaat dan menambah semangat agar kita bisa terus berdampingan antara Bank Indonesia dan rekan-rekan media untuk komunikasi kebijakan,” pungkasnya.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *