PONTIANAK – Ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Tanjungpura menggelar aksi di depan gedung DPRD Kalimantan Barat, Senin (1/9/2025). Aksi ini merupakan lanjutan dari demo yang dilakukan empat hari sebelumnya secara berturut-turut.
Dalam aksi tersebut, mereka menuntut Ketua DPRD Kalbar, Aloysius, hadir langsung menemui massa dan mendengar aspirasi.
Aksi kali ini terbilang unik karena mahasiswa menaburkan ratusan korek kuping di halaman kantor DPRD. Simbol tersebut dipilih sebagai sindiran agar para wakil rakyat lebih peka dan mau mendengar suara rakyat.
Presiden Mahasiswa Fisip Untan, Ujyan Debora Ketrin Tini Malau, menegaskan aksi digelar untuk menyampaikan suara rakyat, bukan sekadar protes kosong. “Kami membawa tuntutan yang harus ditemui langsung oleh Ketua DPRD. Kami pastikan aksi ini damai, tanpa anarkis maupun perusakan,” ujarnya.
Dalam aksinya, mahasiswa mendesak reformasi menyeluruh terhadap DPR, mulai dari transparansi anggaran, pengurangan jumlah anggota yang dinilai tidak kompeten, hingga siaran langsung setiap rapat. Mereka juga menuntut kenaikan gaji guru dan dosen, percepatan pengesahan UU Perampasan Aset, penciptaan 19 juta lapangan pekerjaan, penguatan fungsi pengawasan eksekutif, serta perbaikan regulasi terkait pertambangan tanpa izin (PETI).
