INIBORNEO.COM, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan meminta dukungan dari setiap kabupaten/kota untuk mempersiapkan lahan bagi pengembangan pertanian jagung. Hal ini dilakukan untuk mendorong Kalbar menjadi sentra pertanian jagung sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Pemprov Kalbar akan terus mengupayakan agar seluruh daerah siap mendukung program ketahanan pangan ini,” ungkap Norsan saat menghadiri Rapat Koordinasi terkait Program Ketahanan Pangan dan Kesiapan Panen Raya Jagung Nasional di Kabupaten Bengkayang.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Ria Norsan menyampaikan bahwa panen raya jagung di Bengkayang bakal menjadi momentum penting bagi Kalbar untuk menunjukkan potensi sektor pertaniannya.
“Panen raya jagung di Kabupaten Bengkayang akan dihadiri oleh Bapak Kapolri, Bapak Presiden, dan Bapak Menteri Pertanian. Ini akan menjadi kebanggaan bagi Kalimantan Barat,” katanya.
Sementara itu, Kapolda Kalbar rjen Pol Pipit Rismanto menekankan bahwa Polri akan berperan sebagai fasilitator, edukator, dan memberikan asistensi teknis dalam program tersebut. “Polri tidak bergerak sendiri. Perlu dukungan dari seluruh elemen pemerintah daerah untuk memastikan keberhasilan program ini,” katanya.
Menurutnya, Kalbar dipilih sebagai salah satu provinsi untuk pelaksanaan pertanian raya. Selain jagung, diharapkan sektor pertanian lain seperti padi juga dapat terus dikembangkan. “Ini peluang besar bagi para petani dan masyarakat Kalbar untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi daerah,” tutupnya.
Lantas seberapa besar produksi jagung di Kalbar? Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung Kalbar menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, total produksi mencapai 66,2 ribu ton, dan meningkat menjadi 90,4 ribu ton pada tahun 2024.
Luas panen pun bertambah dari 15,1 ribu hektare pada 2023 menjadi 19,4 ribu hektare pada 2024. Sementara produktivitas jagung naik dari 43,88 kuintal per hektare di tahun 2023 menjadi 46,49 kuintal per hektare pada 2024.