INIBORNEO.COM, Pontianak — Sore hari menjelang waktu berbuka puasa, Bundaran Taman Digulist Untan, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, menjadi saksi bagi kemeriahan acara Ngabuburit Literasi – Ngabuburit Sejarah. Kegiatan tahunan ini menjadi ajang berkumpulnya puluhan pegiat literasi, sejarah, sastra, ekonomi kreatif, serta masyarakat umum untuk merayakan literasi dan mengenal lebih dalam sejarah lokal Kalimantan Barat.
Acara yang digelar pada Selasa, 18 Maret 2025 ini merupakan kolaborasi dari berbagai komunitas dan individu, termasuk mahasiswa, ibu rumah tangga, guru, dosen, pegiat sosial, dan tentunya para pecinta literasi dan sejarah. Turut hadir juga Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kalimantan Barat, Juliadi, untuk memberikan sambutan dan mendukung acara ini.
“Kegiatan ini sangat penting dalam memperkenalkan dan melestarikan sejarah serta sastra Kalimantan Barat kepada masyarakat,” ujar Juliadi dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa acara seperti Ngabuburit Literasi adalah sarana yang tepat untuk meningkatkan semangat literasi di tengah masyarakat, sekaligus memperkenalkan sejarah lokal dengan cara yang menyenangkan.
Meskipun hujan deras sempat mengguyur, semangat para peserta tidak surut. Berbagai kegiatan tetap berjalan dengan antusias, seperti pembacaan cerpen dari buku Demikian Pada Mulanya karya Yusakh Ananda yang mengangkat kisah-kisah kehidupan masyarakat Kalimantan Barat. Selain itu, musikalisasi puisi oleh Sanggar Sarang Semut menambah keindahan acara yang sudah sangat dinantikan ini.
Menjelang waktu berbuka, lebih dari 100 bingkisan takjil dibagikan kepada para pengguna jalan yang melintas di sekitar Bundaran Taman Digulist. Tak hanya sebagai bentuk kepedulian, pembagian takjil juga menjadi simbol kebersamaan dalam berbagi berkah di bulan Ramadhan.
“Kebersamaan dan bahu-membahu sangat terasa dalam setiap kegiatan Ngabuburit Literasi ini,” ujar Ahmad Sofian, salah satu panitia. “Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung dan semakin dikenal masyarakat, serta memberikan dampak positif bagi dunia literasi dan sejarah di Pontianak,” lanjutnya.
Didukung oleh berbagai pihak, seperti Literer Khatulistiwa, Sastra Di Ruang Publik, Majalah Riwajat, serta komunitas-komunitas lokal lainnya, acara ini semakin meriah dan berhasil menjadi salah satu kegiatan literasi yang patut dinantikan setiap tahunnya.