BPKP Dampingi Inspektorat Kabupaten Bengkayang Perkuat Pemahaman Manajemen Risiko

  • Share
kunjungan bpkp ke bengkayang

INIBORNEO.COM, Pontianak – Pusat Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat terus mendukung upaya penguatan manajemen risiko di level pemerintahan daerah. Kepala Perwakilan BPKP, Rudy M. Harahap, menyambut Inspektur Daerah Kabupaten Bengkayang, Antonius Freddy Romy, beserta jajaran Inspektorat Kabupaten Bengkayang di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat pada Rabu, 17 Januari 2024.

Rudy menjelaskan bahwa dalam tata kelola pemerintahan daerah, terdapat tiga lini yang saling menopang.

“Lini satu terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengelola risiko masing-masing, lini dua memberikan ekspertis, mendukung, memonitor, dan menantang hal-hal terkait risiko,” katanya.

Sementara itu, lini tiga diwakili oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai Satuan Pengawas Internal (SPI) yang menguji lini satu dan lini dua.

Menurut Rudy, keberhasilan manajemen risiko tergantung pada pemahaman dan kerjasama yang baik antara ketiga lini tersebut.

“Lini tiga harus independen dan objektif sehingga dapat memberikan saran untuk semua hal yang terkait dengan upaya pencapaian tujuan dan sasaran,” tambahnya.

Rudy juga menyoroti bahwa APIP seringkali menjadi sasaran empuk dalam tanggung jawab penuh pengelolaan risiko, padahal tugas APIP adalah melakukan audit terhadap manajemen risiko, melihat pelaksanaan manajemen risiko, dan menilai apakah risiko yang ada telah diatasi dengan baik.

Menanggapi hal tersebut, Freddy Romy menyatakan tujuan kunjungannya adalah selain untuk silaturahmi, juga untuk meminta dukungan BPKP dalam membina OPD agar mampu mengelola risiko dengan baik. Ia sepakat dengan poin-poin yang disampaikan oleh Rudy.

Romy mengakui bahwa kurangnya pemahaman OPD terhadap manajemen risiko seringkali membuat Inspektorat Kabupaten Bengkayang menjadi terbebani. Hal ini menyebabkan inspektoratnya masuk dalam daftar anggaran terendah, yang angkanya jauh dari mandatory budget spending. Oleh karena itu, ia meminta BPKP untuk turun kembali mendampingi Inspektorat menyelenggarakan workshop guna meningkatkan pemahaman para pimpinan OPD tentang pentingnya manajemen risiko.

Permintaan Peningkatan Kompetensi APIP

Selain itu, menyadari pentingnya manajemen risiko dalam mencegah kecurangan, Freddy Romy juga mengusulkan peningkatan kompetensi APIP, khususnya dalam hal audit investigatif. Romy menyampaikan permintaannya, “Mohon dapat dibuka kelas jauh di Kalimantan Barat, kami siap mengirimkan pesertanya.”

Rudy berharap Kabupaten Bengkayang dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen risiko dalam menjalankan pemerintahan di daerah. Kesadaran ini diharapkan dapat membantu mewujudkan tata kelola yang baik dan mencapai tujuan daerah tanpa hambatan berarti. Ia juga menyatakan bahwa pelatihan yang diminta oleh APIP harus segera disampaikan ke Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *