INIBORNEO.COM, Kapuas Hulu – Danau Sentarum merupakan salah satu kawasan konservasi di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kapuas Hulu yang sering dijuluki sebagai “The Heart of Borneo“ atau Jantung Borneo. Danau ini merupakan daerah hamparan banjir yang dikelilingi oleh jajaran pegunungan. Danau Sentarum ditetapkan menjadi taman nasional sejak tahun 1999 dengan luas kawasan 130 ribu hektare.
Berada 700 km dari Pontianak, perjalanan ke Danau Sentarum dapat ditempuh sekitar 17 jam dari ibukota provinsi Kalimantan Barat.
Untuk memasuki Danau Sentarum bisa melalui Kecamatan Lanjak atau Kecamatan Jongkong. Dari 2 tempat tersebut, pengunjung bisa menggunakan jasa kapal bandung, speed boat ataupun kapal motor yang disediakan oleh masyarakat setempat untuk pergi ke destinasi wisata disana.
Tarif kunjungan ke kawasan Taman Nasional Danau Sentarum dipatok Rp5000 per orang bagi WNI dan Rp150.000 per orang bagi WNA pada hari kerja. Sedangkan pada hari libur dikenakan Rp7.500 per orang untuk WNI dan Rp225.000 ribu per orang untuk WNA.
Gunawan, perwakilan Taman Nasional Danau Sentarum mengatakan bahwa Danau Sentarum merupakan alam yang unik karena seperti labirin. “Uniknya Danau Sentarum itu adalah seperti labirin karena ketinggian air terkadang ada yang 4 meter, ada juga yang 2 meter. Disini juga habitat satu-satunya arwana super red di dunia,” ungkapnya.
Keunikan itu juga akhirnya menjadi maskot Danau Sentarum yaitu Si Luki. Maskot ini diambil dari ikan siluk atau arwana. Selain arwana, beberapa hewan lain seperti orang utan, buaya sinyulong, bekantan, enggang dan beruang madu.
Pada tahun 2018, pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu bersama dengan Fahutan-IPB berhasil menemukan Langur Borneo di Bukit Semujan. Lagur atau colobinae adalah jenis monyet dari keluarga monyet Dunia Lama (cercopitheceae).
Terdapat 15 jenis spesies langur yang berhabitat asli di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Langur disebut monyet daun karena sering kali mengonsumsi daun. Sebelumnya, Langur Borneo hanya terdapat di 5 Taman Nasional di Malaysia.
Keberadaan Langur Borneo ini menjadi bukti bahwa Taman Nasional Danau Sentarum memiliki keragaman biodiversitas yang tinggi. Selain hewan, Danau Sentarum juga memiliki 266 jenis ikan, 147 jenis mamalia,310 jenis burung dan 154 jenis anggrek.
“Kabupaten Kapuas Hulu menjadi satu-satunya kabupaten konservasi dengan lebih dari 90% adalah zona pemanfaatan,” tukas Gunawan. Ia juga menambahkan bahwa madu hasil alam Danau Sentarum memiliki branding anti-aging.
“Berdasarkan penelitian, perbedaan madu Danau Sentarum dengan madu lain adalah brandingnya anti-aging. Penelitian dari Asosiasi Madu Dunia menyatakan bahwa madu Danau Sentarum tidak akan membeku di freezer karena lebahnya hanya menghisap nektar dari bunga saja,” lanjutnya.
Akan tetapi, Danau Sentarum tidak dapat menghidari kerusakan baik yang disengaja ataupun tidak seperti kebakaran hutan, pencemaran limbah rumah tangga (sampah), penubaan ikan dan kemarau ekstrim.
Gunawan mengatakan bahwa sudah ada tim pemadam kebakaran hutan yang juga beranggotakan masyarakat setempat sehingga sejak dua tahun lalu terdapat 0 kebakaran hutan di Danau Sentarum.
Beberapa wisata yang bisa dikunjungi di Danau Sentarum ada wisata Pulau Sepandan yang menyediakan penginapan, eksplorasi pulau dan memancing.
Lalu wisata Pulau Tekenang yang terkenal dengan pendakian Bukit Tekenang setinggi 300 meter di atas permukaan laut. Dari ketinggian ini, kita bisa melihat Danau Sentarum secara keseluruhan.
Kemudian ada wisata Bukit Vega yaitu sebuah bukit yang dipenuhi anggrek liar, terutama anggrek hitam. Ada juga wisata Sanctuary Arawana yaitu budidaya ikan arawana dan wisata Bukit Semujan yang cocok untuk camping.
Selain itu terdapat pula wisata Rumah Betang Meliau yang biasanya menjadi lokasi favorit bagi pemancing. Terakhir, tak lupa wisata susur sungai dengan kapal bandong.
Selama 2 tahun terakhir, jumlah pengunjung Danau Sentarum menurun drastis mengikuti aturan pemerintah terkait protokol Covid-19, namun pada tahun 2022 pemerintah mulai membuka kembali kunjungan ke Danau Sentarum dengan masih mematuhi protokol Covid-19.
Diketahui jumlah pengujung Danau Sentarum per November 2022 mencapai 6.105 pengunjung.
Pemerintah setempat kini sedang mengembangkan sistem simaksi online dan akan segera diluncurkan tahun 2023.
Agus Chusaini, Kepala Bank Indonesia Kalimantan Barat menyatakan bahwa wisata di Danau Sentarum memiliki potensi besar.
“Destinasi wisata di Danau Sentarum berpotensi besar, oleh karena itu perlu pengelolaan dan keseriusan untuk mendorong agar dikemas lebih baik termasuk fasilitas di dalamnya,” katanya.
Ia menambahkan bahwa memanen madu bisa menjadi salah satu event besar untuk wisata yang menarik.
“Bank Indonesia akan selalu mendukung mengenai pengembangan pariwisata di Kalbar, karena selama ini kita juga sudah banyak berkordinasi dengan Dispora Kalbar baik provinsi maupun kabupaten kota untuk mengembangkan pariwisata,” tutupnya.