INIBORNEO.COM, Pontianak – Sebanyak 16 stand meramaikan Sarawak Travel Fair yang digelar Sarawak Tourism Board (STB) bersama Konsulat Malaysia di Ayani Mega Mall, mulai Jumat (25/11) hingga Minggu (28/11). Di hari pertama pelaksanaannya, event tahunan yang sempat vakum dua tahun karena pandemi Covid-19 itu, langsung ramai dikunjungi warga.
Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri mengungkapkan, Sarawak Travel Fair diadakan dalam rangka menyambut ulang tahun ke-65 hubungan diplomatik Malaysia-Indonesia. Program Karnival Pelancongan Sarawak dari Konsulat Malaysia itu, diikuti oleh berbagai agensi-agensi dari medical tourism (rumah sakit), tour dan travel, serta edu-tourism (pendidikan) yang ada di Sarawak.
“Dimulai hari ini (Jumat) sampai tanggal 28 November, kami ada promosi pelancongan dari Sarawak Tourism Board, Konsulat Malaysia, seperti bisa dilihat ada booth-booth dari agensi-agensi Sarawak, dan juga dari rumah sakit di Sarawak, dan juga promosi pendidikan dari Unimas,” ungkapnya saat hadir meninjau lokasi.
16 booth pameran yang meramaikan event tersebut, antara lain, mulai dari STB sendiri, kemudian Konsulat Malaysia di Pontianak, serta Universiti Malaysia Sarawak (Unimas). Termasuk dari Kalimantan Barat (Kalbar) ada Dekranasda Kalbar dan ASITA Kalbar.
Beberapa rumah sakit di Sarawak seperti Borneo Medical Centre, KPJ Kuching Specialist Hospital, Normah Medical Specialist Centre, dan Timberland Medical Centre juga turut serta. Kemudian ada juga stand travel dan tempat-tempat wisata, yakni Great Leap Tours Travel Sdn Bhd, Innosar Holiday Sdn Bhd, Khaimal Borneo Travel & Tours Sdn Bhd, Al Fateh Worldwide Travel & Tours Sdn Bhd, Pullman Kuching & Pullman Miri Waterfront, Penview Hotel Kuching, dan Damai Beach Resort.
Azizul berharap dengan dibukanya pintu perbatasan antara Kalimantan Barat, Indonesia dengan Sarawak, Malaysia yang sempat tutup selama dua tahun, pihaknya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, kembali ingin menggairahkan ekonomi antar kedua negara bertetangga itu.
Khususnya antara Sarawak dengan Kalbar yang berbatasan darat secara langsung. “Terutama untuk bidang pariwisata, pendidikan dan pengobatan (rumah sakit). Jadi ke depannya kami harap kerja sama ekonomi dalam berbagai aspek ini dapat terus ditingkatkan,” pungkasnya.