INIBORNEO.COM, KALBAR – Setelah mengalami kontraksi pada Triwulan IV 2020 sebesar -2,22% (yoy), perekonomian Kalimantan Barat pada Triwulan 12021 menunjukkan perbaikan, yang ditandai dengan perbaikan pada beberapa indikator konsumi, antara lain indeks keyakinan konsumen dan perbaikan nilai tukar petani. Di sisi ekspor, naiknya harga komoditas ekspor unggulan seperti CPO dan karet dapat mendukung perbaikan kinerja ekspor Kalimantan Barat. Di sisi investasi, beberapa indikator seperti kredit investasi dan kredit konstruksi juga menunjukkan perbaikan di samping masih tetap berjalanya proyek strategis kelanjutan dari periode sebelumnya. Ke depan, pertumbuhan ekonomi Kalbar diprakirakan terus membaik seiring penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) oleh masyarakat dan program vaksinasi yang terus berjalan. Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk menjaga stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kalimantan Barat (Kalbar) pada Maret 2021 mencatatkan deflasi sebesar 0,16% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm). Adapun komoditas penyumbang deflasi Kalbar yakni daging ayam ras, udang basah, bahan bakar rumah tangga, mobil, dan jeruk. Secara spasial, inflasi di Pontianak tercatat sebesar -0,05% (mtm), Singkawang sebesar -0,50% (mtm) dan Sintang sebesar -0.39% (mtm). Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah guna memastikan inflasi 2021 tetap rendah dan stabil dalam sasarannya sebesar 3,0%±1 %.
Sejalan dengan pergerakan nasional, Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan sampai dengan Triwulan I 2021 tercatat tumbuh melambat. Peningkatan terutama terjadi pada jenis simpanan giro dan tabungan, sedangkan DPK dalam deposito mengalami penurunan seiring menurunnya suku bunga deposito perbankan. Di sisi lain, penyaluran kredit perbankan Kalbar pada Triwulan I 2021 menunjukkan peningkatan tipis sebesar 1,27% (yoy), ditopang oleh peningkatan kredit investasi. Sehubungan dengan itu, berbagai langkah sinergi antara otoritas, perbankan, dan dunia usaha terus dilakukan untuk menjaga optimisme dan mengatasi permasalahan sisi permintaan dan ski penawaran kredit/pembiayaan dari perbankan kepada dunia usaha. Bank Indonesia juga terus memperkuat transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) Perbankan serta melanjutkan koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk mendorong percepatan transmisi kebijakan moneter kepada suku bunga kredit perbankan dan meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha.
Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) di Kalbar pada Maret 2021 mencapai Rp760 miliar, tumbuh 43% (mtm) dibanding bulan sebelumnya. Di sisi lain, transaksi ritel melalui SKNBI menunjukkan peningkatan secara nominal dan volume dibanding periode yang sama tahun 2020, sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan pemberlakuan kebijakan pricing SKNBI maksimum Rp2.900 dari bank kepada nasabah’. Transaksi ekonomi dan keuangan digital juga terus tumbuh sejalan dengan meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital dan akselerasi digital banking. Salah satunya, ditunjukkan melalui peningkatan jumlah Merchant QRIS di Kalbar sebanyak 70.533 pada bulan Maret 2021 dari 65.700 pada bulan sebelumnya. Bank Indonesia Prov. Kalbar telah melaksanakan berbagai upaya dalam mendukung implementasi QRIS di Kalbar pada tahun 2021, di antaranya sosialisasi kepada UMKM, Pedagang Pasar di kawasan perbatasan, Kawasan Wisata, dan Aparat Penegak Hukum. Selain itu, untuk mendukung digitalisasi pada pemerintahan daerah, telah terbentuk TP2DD Provinsi Kalbar dan Kabupaten Kubu Raya, yang diharapkan dapat mempercepat implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap upaya peningkatan pendapatan asli daerah, transparansi dan akuntabilitas, serta perbaikan kualitas ease of doing business.
Bank Indonesia Prov. Kalbar memperluas layanan kas khususnya penukaran uang melalui kerja sama dengan perbankan di wilayah Kalbar. Selain itu, masyarakat juga tetap dapat melakukan penukaran UPK 75 tahun RI dengan mekanisme dan persyaratan yang lebih mudah. Sebagai persiapan menyambut Hari Raya ‘dui fitri, Bank Indonesia memastikan kesiapan operasional, kelancaran, keamanan, dan keandalan Sistem Pembayaran yang diselenggarakan Bank Indonesia maupun Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran, serta mendorong penggunaan transaksi nontunai yang cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Selain itu, Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat juga telah melakukan edukasi Rupiah kepada pemuka agama maupun masyarakat dalam rangka mengakselerasi program Cinta Bangga dan Paham Rupiah.