INIBORNEO.COM, Pontianak – Berbagai pihak menyuarakan hadapi kampanye hitam terhadap industri sawit di tanah air. Perlawanan terhadap kampanye hitam sawit itu salah satunya datang dari Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji. Dia mengajak stakeholders sawit di provinsi ini untuk melawan kampanye hitam sawit dengan bukti ilmiah.
“Kita harus terus melakukan penelitian untuk menangkal kampanye hitam terhadap sawit. Harus dijawab dengan kajian ilmiah,” ungkap dia, saat kegiatan Pengukuhan Pengurus DPW Apkasindo Kalbar, Kamis (17/12)
Salah satu kampanye hitam soal sawit itu, lanjut dia, adalah yang menyebut bahwa minyak sawit menyebabkan kolesterol. Padahal, kata dia, minyak nabati sama sekali tidak mengandung kolesterol, sehingga tidak perlu dikhawatirkan. “Makanya tidak boleh ada iklan minyak goreng non kolesterol,” tutur dia.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Kalbar, Purwati Munawir, mengajak petani sawit melalui Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), menghadapi kampanye negatif terhadap sawit yang saat ini masih gencar dan menyasar komoditas unggulan Kalbar tersebut.
“Pengembangan sawit berkelanjutan ke depan masih tetap dihadapkan kepada tantangan yang dapat berpengaruh terhadap tata kelola sawit di lapangan , tantangan tersebut antara lain provokasi atau kampanye negatif yang dilakukan oleh pihak – pihak tertentu melalui isu lingkungan, HAM, ketenagakerjaan dan untuk itu harus dihadapi bersama,” ujar dia.
Ia menambahkan tantangan lainnya juga seputar sistem tata niaga Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang tidak sejalan dengan regulasi yang ada, berpotensi memperlemah hubungan kemitraan antara petani mitra dan perusahaan inti. Kemudian persoalan peremajaan sawit rakyat yang dirasakan masih perlu upaya percepatan .
“Dalam menjawab tantangan tata kelola sawit di lapangan dan dengan semangat kebersamaan kita sikapi tantangan tersebut menjadi peluang dalam mewujudkan sawit berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi semua , baik dari aspek ekonomi, kesejahteraan masyarakat, sosial maupun lingkungan,” katanya.