SINTANG – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sintang Florentinus Anum, menegaskan bahwa saat ini satgas fokus pada memutus mata rantai penularan covid-19. Penguatan pengawasan terhadap kerumunan dan transportasi darat akan terus dilakukan mengingat kerumunan telah terbukti menjadi sumber penularan covid-19.
“Kalau bisa jangan dulu pelesir. Jangan dulu pergi ke luar kota kecuali sangat penting. Kita juga pernah melakukan rapid tes kepada pegunjung warung kopi, hasilnya ada orang yang sudah terjangkit virus corona, duduk santai di warung kopi,” kata dia, Selasa (1/12/2020)
Saat ini, kata dia, RSUD AM Djoen Sintang masih merawat 29 orang pasien covid-19. Menurutnya, tren penyebaran covid-19 lebih melandai dan Kabupaten Sintang masuk pada zona kuning atau daerah dengan resiko rendah untuk tertular covid-19. Namun begitu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan mengingat penularan covid-19 ini sangat cepat. Sehingga apabila muncul gejala covid-19, agar langsung memeriksakan dirike dokter.
“Jangan sampai abai. Jangan sampai sudah 3 hari demam atau tidak enak badan, baru bertanya ke dokter. Karena kalau ternyata positif covid-19, maka seluruh keluarga pasti sudah terjangkit. Maka saya mengingatkan agar keluarga yang ada untuk melaksanakan protokol keluarga,” tutur dia.
Dalam pantauannya, pola penjangkitan virus corona ini sekitar 80 persen merupakan tertular dari orang luar yang datang ke Sintang dan klaster keluarga. Klaster keluarga ini terjadi karena suami atau istri pergi ke luar dan pulang membawa virus dan menular kepada keluarga di rumah.
Melihat fenomena ini, dirinya ingin agar satgas memberikan edukasi kepada warga, serta terus memperkuat pengawasan terhadap kerumunan. Tak terkecuali pesta pernikahan, yang menurutnya wajib menerapkan protokol kesehatan mengingat aktivitas itu akan memantik kerumunan.
“Mengurangi jumlah undangan serta mengatur jam untuk menghadiri resepsi untuk menghindari kerumunan. Makanan prasmanan juga sebaiknya ditiadakan, kalau bisa resepsi pernikahan atau acara makan bersama cukup sediakan nasi kotak. Makanan yang disajikan secara prasmanan sangat potensial untuk menularkan covid-19,” pungkas dia.